Chapter 21

638 98 21
                                    

Sinb pura-pura tertidur karena ia lelah terus menekan kekesalannya pada Chan. Sinb tidak bisa melampiaskannya pada Chan, sebab ibu dan ayahnya masih berada di sini. Belum lagi, ia harus menghindar untuk pertanyaan tentang dimana keberadaan Hyunjin. Sungguh, ia sebenarnya ingin sekali menelepon pamannya Baekho dan meminta sang paman untuk mencari Hyunjin.

Ckrek

Sinb pun segera membuka matanya dan ia menemukan sosok Chan yang sedang memegang handphone. "Apa yang kau lakukan?" bisik Sinb sambil melihat kedua orang tuanya yang masih berbincang di balik pintu.

Chan tertawa. "Aku adalah kekasih yang baik, rela melepaskan semua waktuku hanya untuk menjagamu. Jadi, semua orang perlu tahu itu," jawabnya yang tentu membuat Sinb geram.

"Hapus fotonya! Kau ingin mencari keributan dengan memposting itu, hah?!" Tangan Sinb hendak mencapai handphone Chan, tapi pria ini mengangkan tangannya tinggi-tinggi.

"Ups, sudah teruploud," seru Chan.

"Brengsek! Apa maumu sebenarnya!" pekik Sinb yang berusaha mencengkram kerah baju Chan dan tiba-tiba saja pintu terbuka.

Sinb hampir saja jantungan, tapi saat melihat itu Han, seketika Sinb menghela napas lega.

"Hyunjin sekarang bersama Seungmin. Apa aku suruh Seungmin membawanya kemari?" tawar Han yang tentu membuat Sinb berkali-kali lipat lega.

"Tidak, biarkan saja Seungmin membawanya ke apartemen dan panggil dokter untuk mengobati lukanya," potong Chan yang membuat Han mengurutkan keningnya.

"Apa maksudmu? Kau ingin menyanderanya?" teriak Sinb yang sepertinya menyadari rencana Chan.

Pria ini menyeringai. "Anggap saja seperti itu," jawabnya yang membuat Sinb kalang kabut.

"Bang Chan, apa kau gila? Kenapa disaat seperti ini kau masih ingin bermain-main? Menyebalkan sekali kau! Aku akan memberitahu ayah, tentang kebrengsekanmu ini!" ancam Sinb yang hendak berteriak.

"Ay-" Chan membekap mulutnya.

"Dia akan baik-baik saja. Apa kau benar-benar ingin orang tuamu tahu tentang ini? Kau yakin mereka akan melepaskan Hyunjin kali ini?"

Untuk perkataan terakhir Chan, jelas saja Sinb tidak mau. Apa lagi sekarang ada ibunya di sini. Bagaimana jika ibunya semakin tak menyukai Hyunjin dan Hyunjin pun selamanya tidak akan pernah mendapatkan perhatian dari ibunya.

"Kenapa kau mencoba bermain-main dengan keluargaku? Apa tujuanmu sebenarnya? Katakan!" tuntut Sinb yang tak habis pikir Chan akan melakukan hal semejengkelkan ini.

Han yang semenjak tadi di sana hanya diam, ia tak berani melakukan apa pun. Kalau saja di hadapannya ini bukan Chan, ia tentu akan membela Sinb mati-matian. Ini saja, ia sudah melanggar aturan dengan menyelamatkan Hyunjin, bahkan dirinya juga belum mendapatkan hukuman dari Chan yang ia rasa saat ini cukup marah kepadanya.

Chan selalu saja tertawa melihat kemarahan Sinb. "Jadi kau ingin tahu?" Chan lagi-lagi mencoba bermain-main.

Sinb yang sangat jengkel pun segera menjawabnya dengan cepat. "Ya, apa lagi yang kau coba rencanakan?" tanyanya dengan penasaran.

Chan masih terlihat santai. "Sebenarnya aku hanya ingin memberikan pelajaran kepada Han, agar dia lebih berhati-hati lagi untuk tak mencampur adukan urusan pribadi dengan kelompok kami." Seketika tubuh Han menegang. "Aku belum memberikan hukuman kepadamu dan kau harus siap untuk menerimanya." tutur Chan dengan serius membuat Han menelan ludahnya dengan takut.

"Dan kepura-puraanmu tentang kencan?" desak Sinb yang memang seharusnya tak perlu Chan lakukan lagi.

Chan pun menyeringai. "Hanya untuk membuat bedebah itu pergi dari Dahyun. Aku ingin tahu, apa selama ini kepeduliannya terhadapmu itu benar?"

UPROAR | SINB | SKZ Where stories live. Discover now