Chapter 26

531 96 27
                                    

Hujan rintik memenuhi halaman sekolah. Sinb terus menggerutu saat ia tak menemukan sosok Hyunjin dimana pun. "Dia bilang ingin menjagaku? Sialan Hyunjin itu, sepertinya perlu ku beri pelajaran!" beberapa kali kakinya menendang-nendang dinding.

"Apa yang membuatmu harus menendang-nendang dinding seperti itu?" Soyeon datang, kali ini ia bersama dengan murid baru dengan postur tubuh begitu jangkung, namanya adalah Woseok dan Sinb wajah Sinb berubah menjadi tersenyum penuh arti.

"Aku tahu pikiranmu, tetapi aku hanya membantunya untuk menunjukkan arah." Soyeon beralasan, membuat Sinb terpingkal. Jika pun ada alasan lainnya, Sinb sebenarnya tidak keberatan dengan itu, lagi pula Woseok terlihat lebih cool dan swag dari pada Changbin.

"Apa pun itu, dia lebih tampan dari Seo Changbin," bisiknya yang segera mendapatkan tabokan dari Soyeon.

"Kang Sinb! Kau benar-benar!" kesalnya yang berjalan lebih dulu karena sangat malu. Meninggalkan Woseok yang sangat kebingungan dan Sinb yang tak berhenti tertawa.

"Em ... Apa kau bisa menunjukkan bagaimana caranya? Aku sudah tinggal di luar negeri semenjak kecil," katanya yang membuat tawa Sinb terhenti dan gadis ini pun mendekati Woseok dan mulai berbicara untuk memberi petunjuk. Terlihat sekali Woseok mangangguk paham dengan penjelasan dari Sinb.

"Kang Sinb!" panggil seseorang yang tak lain adalah Minho. Membuat Sinb menjadi salah tingkah. Ia tidak tahu harus bagaimana? Tapi, ia segera tersadar jika hubungannya dengan Minho tak harus membuatnya bersikap seperti ini, jadi kenapa ia begitu khawatir seolah seperti ketahuan berselingkuh dari kekasihnya?

Pria ini berjalan dengan cepat, menunjukkan wajah seriusnya. "Apa?" balas Sinb yang kali ini menemukan tatapan tajam Minho. Ayolah, ia hanya berbicara dengan formal dengan Woseok dan kenapa Minho sangat tidak menyukai ini.

"Perkenalkan aku Woseok, aku siswa baru di sini. Senang bertemu dengan kalian," ucap Woseok dengan formal, tetapi Minho masih saja menunjukkan ketidak sukaannya.

"Ayo pergi dan kau jangan coba bicara lagi dengan kekasihku!" tekannya yang membuat Woseok sedikit terkejut d"an kemudian tersenyum.

"Apa yang kau bicarakan!" Sinb kesal karena sikap Minho yang over protektif ini membuatnya malu.

"Aku terlalu polos untuk mengerti niat seorang pria," kata Minho sembari menarik tangan Sinb, membuat Sinb sebal bukan main. Ia melepaskan dirinya dari Minho dan berbalik.

"Aku minta maaf untuk sikapnya," ucap Sinb sembari membungkuk dan Woseok pun mengangguk.

"Tidak masalah, terima kasih untuk menjelasannya," balas Woseok yang kali ini membungkuk dan pergi meninggalkan mereka berdua.

"Dasar gila!" maki Sinb yang kini meninggalkan Minho sendirian, meskipun gerimis semakin lebat dan sepertinya pria ini tidak ingin menyerah, mengekori Sinb.

"Jangan coba untuk mengulanginya lagi, untuk mendekati pria yang tidak kau kenal," pintanya membuat Sinb berhenti berjalan dan menoleh kepada Minho. Sungguh, mereka tidak pernah peduli dengan gerimis yang melanda.

"Kenapa? Dia hanya bertanya arah karena dia masih baru di sini dan kau sudah malah berbicara begitu kepadanya. Benar-benar membuatku malu!" kesal Sinb, berusaha untuk berlindung dari air dengan menjadikan kedua tangannya sebagai penutup. Namun, tanpa ia duga, Minho membuka jaket deninnya dan memayungkannya pada Sinb. Manis, sampai Sinb tidak percaya mereka sedang berdebat sekarang, tapi sempat-sempatnya Minho melakukan ini.

"Itu hanya alasannya saja, apa kau tak tahu tatapannya itu? Ia tertarik kepadamu dan mulai memainkan triknya, sepertinya ia menargetkanmu," duga Minho yang sama sekali tak masuk akal bagi Sinb. Kenapa ia tidak mengatakan dengan terus terang jika dirinya merasa cemburu.

UPROAR | SINB | SKZ Onde as histórias ganham vida. Descobre agora