Twenty Six [END]

2.5K 310 232
                                    

Mereka semua menggunakan pakaian hitam. Kini mereka sedang berkunjung ke pantai, hendak melakukan penghormatan terakhir untuk Suho.

Irene dan Yeri berada di barisan paling depan, mereka berdua meletakkan sebuket bunga dengan foto dan name tag milik Suho yang berada di atasnya ke air laut.

Mereka semua lalu memandangi buket bunga itu yang mulai menjauh, terbawa oleh ombak.

Lucas yang berdiri di belakang Yeri dan Irene menepuk punggung Yeonjun pelan. Yeonjun balas menepuk punggung Lucas, saling menguatkan satu sama lain. Kakek Jisung yang berada di sebelah mereka menghela nafasnya pelan, sambil melihat ke arah buket bunga yang kini terlihat semakin kecil.

Di belakang mereka ada Yohan, Chaeyoung, Yuqi dan Tzuyu. Yuqi memeluk Chaeyoung dari samping, gadis itu menahan air matanya.

1 meter di sebelah mereka, Mark, Mina, Hwiyoung dan Jihoon menatap sendu ke arah laut. Begitu juga dengan Hyewon, Yena, Changbin, dan satu pria keturunan Hellbeast yang berada di belakang mereka.

"Dejun," panggil Changbin. "Gue ngerasa semua yang ada di sini kehilangan keluarga mereka karena kita,"

Pria yang dipanggil oleh Changbin itu menoleh, sambil menepuk pelan punggung Changbin. "It's not our fault, Changbin. Kita gak pernah minta dilahirkan sebagai keturunan Hellbeast."

Irene menoleh pada Yeri, gadis itu menatap datar foto ayahnya yang semakin menjauh. Irene mengelus pelan surai blonde Yeri yang panjang.

"It's okay, sweetheart." Ujar Irene. "Ayah kamu berhak untuk istirahat, he's done enough for the world,"

Yeri sebenarnya masih tidak mengerti.

Kenapa Ayah dan Bundanya berjuang sangat keras untuk mendamaikan dunia? Kenapa mereka sampai mengorbankan keluarga bahkan diri mereka sendiri untuk melindungi dunia?

"It's... It's just-" Yeri menunduk. Gadis itu tidak melanjutkan perkataannya, karena ia tau tangisannya akan pecah.

Irene kembali mengelus surai Yeri, kini sambil menghela nafas pelan. Wanita itu tahu betul apa yang mengganggu pikiran putrinya.

"You should be proud of him," Irene berujar pelan. "Bunda pernah nanya ke Ayah kamu, kenapa dia bersikeras untuk mendamaikan kehidupan di dunia sampai mengorbankan banyak hal.."

Yeri kembali menoleh pada Irene.

Irene tersenyum lembut. "He said, 'It's not about saving our world, It's about saving Yeri's."

Anggota DEFENDER berkumpul di ruang utama markas Suho bersama Irene dan Kakek Jisung

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Anggota DEFENDER berkumpul di ruang utama markas Suho bersama Irene dan Kakek Jisung.

Tepat di depan mereka, tembok hologram sedang menampilkan reporter yang melaporkan tentang kerusuhan yang terjadi di kota Salvidor.

Berita itu lalu disambungkan dengan kerusuhan yang terjadi di kota Blumenau, tepatnya di Catedral Sao Paulo Apostolo.

Berita lainnya membahas kecelakaan lalu lintas dan kerusuhan yang terjadi di daerah dekat Newport Beach. Tembok hologram menunjukan rekaman bangkai mobil milik Suho yang dipinjam oleh Yeonjun dan Jihoon saat itu.

[1] DEFENDER ㅡ99line✔Where stories live. Discover now