Twenty

1.5K 288 216
                                    

Yeri menghampiri Lucas yang sedang beridam diri di depan tembok hologram.

Pria itu yang biasanya ceria dan berisik bersama Mark, Jihoon, dan Yohan kini jadi terlihat lemas dan sedih.

"Hey,"

Lucas menoleh, tersenyum kecil ketika mendapati Yeri menghampirinya.

"How you feel?" tanya Yeri, duduk di sebelah Lucas.

"Bad," jawab Lucas, sambil tersenyum kecil.

"You don't sound like you," kata Yeri. 

"I know." kata Lucas. "And how about you? Akhirnya lo bisa tau siapa orang tua lo,"

"I don't know. It's a little bit shocking," jawab Yeri.

Lucas mengangguk-anggukan kepalanya pelan. Mereka berdua sedang memandang layar hologram yang menampilkan pemandangan gemerlap lampu kota Los Angeles di malam hari. 

"You should be proud of yourself, Lucas." kata Yeri tiba-tiba.

"For what?"

"For being alive," jawab Yeri, membuat Lucas menoleh ke arahnya.

Lucas tersenyum, lalu kembali menatap ke depan. "Yeah, I have lived a life."

Lucas melanjutkan, "Gue bisa terima hidup tanpa ada figur seorang ayah selama ini, it's not a big deal -at least for me. But one thing that I regret the most is that my father didn't get to live his life."

"Gue udah setuju sama Suho buat nganter ayah ke tempat peristirahatannya besok." kata Lucas lagi.

Yeri terenyuh mendengar itu. Gadis itu diam sejenak, lalu menepuk pundak Lucas. "You made a wise choice. Jangan sampai lo nyalahin diri lo sendiri,"

"I'm not," kata Lucas. "The world has changed, and none of us can go back. Mau nyalahin diri sendiri pun udah telat,"

Yeri tersenyum, menyentuh tangan Lucas sehingga pria itu kembali menatap ke arahnya.

"And sometimes the best we can do is to start over," kata Yeri sambil menatap tepat pada mata Lucas.

"Lo bisa bertahan selama itu di Whittier padahal usia lo masih muda, lo bisa nyelamatin diri lo dari misi-misi bahaya yang Chansung kasih selama ini. Minho pasti lega karena lo berhasil untuk tetap hidup sampai sekarang." kata Yeri lagi.

Lucas tersenyum. "Jangan ngehibur gue terus, lo juga butuh dihibur,"

Yeri mengangguk-anggukan kepalanya pelan. "I know,"

"Then why you came after me in the first place?"

"Cause I don't want you to be alone," jawab Yeri, lalu merentangkan kedua tangannya. "Come,"

Lucas menghela nafasnya, lalu menyandarkan kepalanya di sela-sela bahu dan leher Yeri. Gadis itu pun menepuk-nepuk punggung Lucas pelan dan sesekali mengelus kepala Lucas.

The big guy need a place to cry himself out.

The big guy need a place to cry himself out

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
[1] DEFENDER ㅡ99line✔Where stories live. Discover now