Seven

1.7K 323 123
                                    

"APA KATA LO?? KENAPA GAK BILANG DARITADI!" Suara Yeri menggema di dalam lorong.

"Because if I say so, beberapa hal yang baik gak akan terjadi." jawab Lucas.

Lucas baru saja bilang kalau ada bom di salah satu ruangan yang sengaja dipasang.

"Ada siapa lagi di sini selain lo?" tanya Yeri.

"Ada satu orang lagi di ruang pertama." jawab Lucas, lalu Yeri segera berlari keluar dari ruangan tempat Lucas disekap.

Yeonjun melihat Yeri dan Lucas berlari ke arahnya, lalu ia menepuk pundak Mark yang masih memejamkan mata sambil memegang tembok.

Mark tersadar, matanya langsung bertemu dengan Lucas. "Kenapa lo gak bilang kalo ada bom???" tanya Mark.

Sebenarnya Mark ingin mengumpat karena tinggi badan Lucas membuatnya terlihat pendek, tapi ini bukan waktu yang tepat.

"I just did." jawab Lucas.

"YAUDAH CEPET KELUAR DARI SANA!!" Jihoon berteriak.

"Wait!"

Mark dan Yeonjun yang tadi sudah beranjak mengurungkan niat mereka, lalu menoleh pada Yeri. Gadis itu sedang menatap gembok pintu ruangan pertama, lalu gembok tersebut terbelah sama seperti gembok ruangan Lucas tadi.

Lucas segera mendobrak pintu ruangan itu, dan menarik gadis yang ada di dalam sana.

"Who is-"

"It's not the right time to answer you question, Mark!" Yeri memotong perkataan Mark, lalu segera berlari keluar dari lorong disusul yang lainnya.

"Jihoon, coba liat berapa menit lagi bom meledak di dalem ruangan itu!" Yeonjun memerintah sambil ngos-ngosan karena sedang berlari.

Jihoon tidak menjawab, ia langsung memusatkan pikirannya pada ruangan di dalam lorong tadi.

"1 menit!" kata Jihoon panik setelah berhasil melihat angka yang tertera pada bom di dalam ruangan tadi.

"SHIT!" umpat Mark.

Mereka berhasil sampai di persimpangan koridor bagian depan, pintu masuk depan terlihat 100 meter di depan mereka.

"Guys, hold on!" kata Yeri memberi aba-aba pada teman-temannya.

Yeri mengarahkan tangannya pada teman-temannya dan juga gadis yang belum ia kenal.

Dengan cepat Yeri mengangkat tubuh mereka semua, lalu mendorong mereka menuju pintu depan sehingga berhasil keluar dari gedung dengan cepat.

Ia menghemat waktu setelah sebelumnya mereka tidak bisa berlari dengan cepat karena Lucas memapah gadis yang entah siapa itu.

Mark, Yeonjun, Lucas dan gadis itu mengaduh karena tubuh mereka terlempar cukup jauh. Yeri tidak mendorong mereka dengan kasar seperti ia mendorong para penjaga, namun tetap saja terasa sedikit sakit.

"AND HOW ABOUT YOU FELTON ARE YOU CRAZY???" protes Yeonjun sambil memegangi bahunya.

"I'm stronger than all of you, remember?" narsis Yeri di sela kegiatan berlarinya.

"5 detik!" Jihoon berkata dengan panik.

Yeri memejamkan matanya, selangkah lagi ia mencapai pintu keluar.

"BOOM!" Mark bergumam bersamaan dengan meledaknya gedung hitam itu.

Bersamaan dengan itu juga, Yeri melompat. Lalu badan gadis itu berguling sejauh 30 meter. Dengan cepat Yeri mengarahkan tangannya pada percikan bangunan yang hampir menubruknya, membuat percikan itu mengambang di udara.

[1] DEFENDER ㅡ99line✔Where stories live. Discover now