Twenty Two

1.6K 290 204
                                    

AKHIRNYA AKU BISA UPDATE!!!!

Maaf yaaa bikin kalian nunggu lama apalagi aku updatenya jam segini HUHU

Happy reading teman-teman!❤


____________

Yeonjun dan Jihoon kini sudah berada di markas Suho, bersama Kakek Jisung.

Tanpa diberitahu oleh Yeonjun atau pun Jihoon, Kakek Jisung sudah tau keberadaan markas Suho.

Kini semua orang yang berada di markas kecuali Irene, sedang berkumpul di ruang utama.

"Jadi selama ini Kakek tau kalo Suho masih hidup?" tanya Yeonjun.

Kakek Jisung mengangguk. "Waktu itu, sekitar tahun 2005 atau 2006, Suho butuh bantuan Kakek dan Gikwang. Dia meminta kami berdua untuk bantu dia mendirikan markas baru di sini."

"Tapi Kakek dan Gikwang menolak, kami memilih untuk menjauh dari semua hal yang bersangkutan dengan Withstand dan Hellbeast. Suho lalu memberikan alamat markas ini, katanya jika kami berubah pikiran kami bisa datang kapan saja."

"Di tahun 2016 Gikwang meninggal, dan kamu nekat untuk pergi menjadi agent di Withstand beberapa bulan setelahnya..." katanya sambil menunjuk Yeonjun.

"Akhirnya Kakek mengunjungi Suho di markas ini, karena Kakek harus bisa mengawasi kamu dari jauh." jelas Kakek Jisung panjang lebar.

Yeonjun hanya diam saja, pria itu menatap kosong lantai ruang utama.

Yeonjun sudah bersikap diam seperti itu sedaritadi. Bahkan saat Yeri mengobati lukanya yang cukup parah dengan betadine pun, Yeonjun tidak memprotes, meringis pun tidak.

Berbeda dengan Jihoon yang berteriak kesakitan sampai Yuqi harus meminta bantuan Hyewon dan Yena untuk mengobati luka Jihoon.

Saat ditanya siapa yang menyerang mereka, Jihoon menjawab ia tidak tahu dan tidak kenal. Sedangkan Yeonjun, pria itu tidak menjawab sama sekali.

"Yeonjun." panggil Suho dengan tegas. "Bilang sama saya, siapa yang nyerang kalian berdua?"

Yeonjun hanya melirik pada Suho, lalu menghela nafasnya berat. Pria itu lalu berganti menatap Kakeknya.

"Kakek bisa tau darimana kalo kita berdua butuh bantuan?" tanya Yeonjun.

"Kakek memang sedang ingin berkunjung ke markas ini," jawab Kakek Jisung. "Udah tiga hari ini Kakek merasa ada orang aneh yang selalu mengawasi Kakek, dan Kakek mau lapor ke Suho."

"Sekalian aja Kakek mengawasi kalian dari atas, karena Kakek takut kalian kenapa-kenapa." lanjut Kakek Jisung. "Bener aja, kalian diserang."

"Kakek gak tau siapa orang itu, Kek?" tanya Yeri.

Kakek Jisung menggeleng. "Dia selalu pakai masker dan topi hitam, Kakek gak tau wajahnya."

"Itu Ayah." kata Yeonjun tiba-tiba sehingga semua atensi tertuju padanya.

Yeonjun menegakkan duduknya, lalu kembali menatap Kakeknya. "Itu Ayah, Kek. Yang nyerang Yeonjun sama Jihoon tadi itu Ayah."

"Maksud kamu Taehyung?" tanya Suho.

"Gak mungkin," sergah Kakek Jisung. "Taehyung udah gak ada,"

"Kamu yakin itu Taehyung?" tanya Suho lagi, kini dengan penuh penekanan.

"Yeonjun liat wajahnya." kata Yeonjun lagi. Terlihat kekecewaan yang amat dalam dari sorot mata Yeonjun.

"Ayah lo masih hidup?" tanya Lucas. Selama ini Yeonjun bercerita padanya bahwa ayahnya menghilang tanpa kabar, dan diduga sudah meninggal.

[1] DEFENDER ㅡ99line✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang