24.2 From Me To You

195K 23.6K 107K
                                    

"Aku butuh seribu alasan untuk meninggalkanmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku butuh seribu alasan untuk meninggalkanmu. Namun, hanya satu alasan yang ku butuhkan untuk tetap bertahan."


Song Recommendation
Punch - Done For Me (Hotel Del Luna Ost.)


Happy Reading 


Seoraksan, Taebaek.

"Lu bego apa gimana dah? Dingin gini malah ngerajut di luar." Kang Daniel yang baru saja datang, mengomel ketika baru menyadari bahwa Na Jeha duduk bersimpuh dengan nyaman di atas lantai kayu, tepat di ambang pintu. 

Perempuan yang terlihat lebih berisi itu hanya menghela napas, tubuhnya semakin tampak menggemuk karena coat tebal yang dia kenakan. 

"Di dalem gelap," ujar perempuan itu.

"Ya nyalain lah lampu minyaknya." 

"Mager ah, lagian disini nyaman aja kok, gue udah pake mantel." 

Daniel hanya mendecak pelan, dia sempat mendapati beberapa tumpuk kain wol di samping perempuan itu. Ada beberapa yang sudah jadi, Daniel bertanya-tanya sampai kapan Jeha akan terus merajut. 

"Ngomong-ngomong, kenapa lo tiba-tiba bawa bubur abalone?" Tanya Jeha. 

Daniel tersadar, lalu ber-oh, "tadi ngelewatin kedai yang jualan ini, gatau, insting aja pengen beli— eh tapi lu kan lagi hamil, apa ga bakal eneg?"

"Nggak kok, kayanya selama hamil gue ngga rewel masalah makanan," sergah Jeha sembari menggeleng. 

"Yaudah gue ambil mangkok dulu."

Daniel melangkah masuk setelah mendapat persetujuan Na Jeha, pria itu melewati tubuhnya begitu saja dan bergegas pergi ke dapur dengan bantuan flashlight dari ponsel. Cukup terkejut Kang Daniel pada awalnya dengan kekunoan rumah ini, sama sekali tak ada hal berbau elektronik. Bahkan penerangan pun mengandalkan lampu minyak dan juga lilin. 

Tak lama setelah mengambil dua mangkuk dan sendok dari kayu, pria itu kembali lagi ke depan. Rumahnya tidak terlalu sempit, sebenarnya cukup luas untuk dihuni dua orang, dengan atap yang rendah dan suasana yang menenangkan. 

Tidak salah Na Jeha meminta untuk bersembunyi di sini. Rumah hanok yang berada di pegunungan seperti ini sangat tepat sebagai pelarian dari kebisingan dunia. 

"Perlu diangetin lagi buburnya?" Tanya Daniel, duduk bersila di depan Na Jeha. 

"Em, nggak dingin-dingin banget kok, nggak usah." 

Daniel hanya mengangguk, memindahkan bubur seafood tersebut dari wadah plastiknya. Sebenarnya dia sempat khawatir Jeha akan mual saat memakan bubur yang dia bawakan karena itu hanyalah bubur murah yang dijual di kedai pinggir jalan. 

[✔] 4. After WITH J : hereditaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang