24.3 Walk On Memories

237K 24.9K 112K
                                    

"Ketika aku menyusuri kenangan, terkadang diriku berharap, Tuhan kembali mempertemukanku denganmu di musim semi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ketika aku menyusuri kenangan, terkadang diriku berharap, Tuhan kembali mempertemukanku denganmu di musim semi. Nanti... suatu hari nanti." 


Song Recommendation
Heize ft. Han Sooji - Round And Round (Goblin ost.)


Happy Reading


"Apa? Omong kosong apa yang kamu bilang?" 

Lee Jeha, wanita berkuncir kuda dengan jaket hitam itu menatap kembarannya yang memandang dengan ekspresi teduh. Sepasang netranya yang bening, terlihat sangat menyejukkan. Seolah tak ada kekhawatiran atau ketakutan apapun di sana. 

"Kalau sesuatu terjadi sama aku..." 

"Kamu udah gila ya?" Lee Jeha menyambar dengan cepat, "kamu nggak tau gimana efeknya nanti? Jangan coba-coba merubah takdir, kalaupun nanti kamu mati, aku nggak akan pergi ke sisi Jaemin buat gantiin kamu." 

Melihat perempuan yang berpenampilan lebih maskulin itu mengomel, Na Jeha tertawa kecil sembari menghela. "Aku cuma ngomong seandainya." 

Lee Jeha langsung mendengus, "itu sama sekali nggak lucu! Aku jauh-jauh datang kesini bukan mau denger hal semacam itu!" 

Entah kenapa Lee Jeha marah. Perempuan itu hanya tak habis pikir dengan apa yang sedang ada di kepala Na Jeha saat ini. Sebelumnya dia ingin menuntut jawaban kenapa Na Jeha yang sedang hamil malah ada di Seoraksan pasca peperangan 3 bulan yang lalu, bukannya pulang ke rumahnya. Tak ada siapapun yang terluka, bukan? 

"Maaf," hanya itu yang diucapkan Na Jeha, lalu dia menurunkan pandangan dan kembali merajut. 

Na Jeha sendiri tidak tahu kenapa dia tiba-tiba bicara seperti itu, hanya saja... seperti refleks. Seperti ada intuisi tak menyenangkan yang mendorongnya berkata seperti tadi. Semacam firasat? Ah, seriusan. 

"Kamu mau syal?" Tawar Na Jeha, masih dengan seulas senyum, "udaranya dingin, kenapa kamu paket jaket kulit gitu." 

Lee Jeha tak menjawab, perempuan berpakaian hitam-hitam itu hanya menelisik kembarannya terang-terangan. "Kamu harus pulang. Sekarang," tekannya. 

Na Jeha yang sedang menyodorkan syal coklat - salah satu hasil rajutannya - langsung memudarkan senyum, dia membalas pandangan Lee Jeha penuh arti, lalu menurunkan tangannya. 

"Lee Jeha, aku bisa ngurus diriku sendiri." 

"Apa yang kamu sembunyiin?"

Pertanyaan itu membuat Na Jeha langsung menoleh, dia mendapati sepasang alis kembarannya itu menukik tajam, "maksud kamu apa?" Lalu Na Jeha tertawa kecil. 

[✔] 4. After WITH J : hereditaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang