Chapter One - Green Snake Demon

1.5K 112 9
                                    

Gunung Emas, 500 tahun yang lalu....

"Lepaskan Kong, kau tidak berhak menyanderanya!!!" seru Arthit.

"Tempat asalnya adalah di pagoda ini!!!" seru seorang biksu. "Begitu juga denganmu!!! Jadi kembalilah!!!"

"Hahaha..." Arthit tertawa.

"Apa yang lucu?!"

"Sejak meninggalkan neraka itu, aku sudah tidak punya alasan untuk kembali!!! Aku tidak akan kembali ke sana, begitu juga dengan Kong, aku akan membawanya pergi dan meninggalkan tempat ini untuk selamanya..."

"Atas dasar apa kau mau membawanya pergi?" biksu itu menyeringai.

"Karena kami saling memiliki..." jawab Arthit. "Kong telah memberikan hati dan jiwanya kepadaku ...artinya dia memilih untuk bersamaku..."

"Hahaha...." biksu itu tertawa. "Apakah kau menanyakan padanya? Apakah ia ingin ikut denganmu? Ha?!"

"Jika kau tidak muncul...kami akan selalu bersama seperti layaknya orang normal...memiliki keluarga, saling mencintai dan tidak akan pernah berpisah...."

"Itu karena kau menggodanya dengan wujud manusia yang rupawan, jika ia mengetahui wujud aslimu, ia pasti akan merasa jijik dan bahkan akan membencimu..."

Arthit membungkam mulutnya erat, ia tidak pernah memikirkan semua itu, ia hanya ingin bersama Kong tidak perduli dengan cara apapun.

"Itu bukan urusanmu...asalkan bisa bersamanya, aku rela melakukan apapun, meskipun aku harus menjadi kuda atau anjing..."

"Kau adalah siluman yang menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuanmu, menyesatkan hati dan pikiran manusia, menjerumuskannsya ke dalam neraka, jika bukan karena kau....Kong tidak akan terlahir sebagai manusia..."

Selesai berkata demikian ia langsung menghunuskan tongkatnya dan menyerang Arthit.

"Enyahlah siluman!!!!"

Pertarungan pun tidak dapat di hindari, Arthit menyerang dan menghindar dengan gesit, sesekali ia berubah wujud menjadi ular dan membelit tubuh biksu itu dengan ekornya, membuatnya tidak berkutik.

"Kau tidak punya perasaan, kau tidak tau apa yang namanya asmara...setiap hari kau hanya melantunkan doa...aku ragu apakah hati mu pernah merasa damai? Apakah kau pernah merasa bahagia?!"

Arthit tertawa dan hendak melahap biksu itu, namun tiba – tiba saja  ujung tongkat memotong putus ekornya, membuatnya meronta kesakitan dan langsung melepaskan biksu tersebut.

Tubuhnya terhempas dan tenggelam ke dasar lautan menyebabkan air laut naik dan membanjiri gunung emas dimana Pagoda Petir berada. Ombak pun bergejolak dan menghempas dinding pagoda dengan kuat, membuatnya bergetar, puing – puing pun mulai berjatuhan dan berjatuhan ke dalam air.

Biksu tersebut menggenggam ekor ular putih di tangannya, sementara matanya memandang pagoda yang sedang roboh di hadapannya dengan hati yang hancur, tanpa sadar ia meneteskan air mata, menyaksikan ribuan nyawa yang menjadi korban akibat kejadian itu.

Perlahan – lahan, ekor ular putih membelitnya semakin kuat dan meremukkan seluruh tulangnya di dalam, ia menghembuskan nafasnya yang terakhir bersamaan dengan hancurnya salah satu dari pillar yang menyangga langit, yaitu pagoda petir.  

-------------------------------------------------------------------------------------------------------

Bangkok, 500 tahun kemudian....

IND - The Reason of Reborn - ENDWhere stories live. Discover now