Chapter Fifteen - Dragon's Pearls

342 73 3
                                    

"Pada jaman dahulu kala sebelum para siluman bermunculan, Tuhan menciptakan lima Great Demon dan di gambarkan sebagai Naga dan di takuti oleh dewa dan manusia, yaitu Green Jade Dragon, Fire Dragon, Earth Dragon, Water Dragon dan Black Dragon...." Sarawat menunjukkan sebuah buku sejarah kuno pada Tine di kamarnya.

Tine memicingkan matanya dan bertanya. "Apakah cerita ini benar atau hanya legenda? Aku tidak pernah melihat siluman naga...seumur hidupku..."

"Benar atau tidak aku tidak tau...namun ada yang mengatakan...water dragon adalah naga terakhir terlihat 500 yang lalu..."

"Hah? Apa ada hubungannya dengan legenda siluman ular putih yang menghancurkan pagoda petir?"

Sarawat mengangguk. "Ada yang mengatakan ia adalah water dragon yang yang menjaga pagoda petir dan di bunuh oleh siluman ular putih..." ia menutup buku di meja.

"Apa?! Kupikir yang bertarung dengan siluman ular putih adalah seorang biksu?"

"Er....mungkin itu hanya versi cerita lain....jangan dipikirkan...."

Tine mengangguk dan berkomentar. "Apakah siluman ular putih begitu hebat?"

"Ia berhasil menghancurkan mantra cermin dan nyaris membunuhku terakhir kali...jika...seekor ular hijau tidak menyelamatkanku..." ia berhenti dan bertanya – tanya kenapa ular hijau ini selalu muncul dan menyelamatkannya saat hidupnya di ujung tanduk.

"Aku berharap bisa bertemu ular hijau itu lagi untuk mengucapkan terima kasih..." ujar Sarawat.

Wajah Tine memerah tanpa alasan, kemudian ia teringat Arthit pernah menunjukkan mutiara naga hijau padanya, dan meragukan apakah Kong sungguh merelakan dirinya untuk dbunuh atau sesungguhnya Arthit membunuhnya diam - diam. Tiba – tiba saja ia bergidik dan mengira Arthit sungguh berdarah dingin, ia bahkan tidak segan – segan ingin membunuh Sarawat saat di hutan.

"Namun sebelum itu, aku harus segera mencari tau siapa gerangan ular putih ini dan segera menangkapnya, sebelum tragedy di gunung emas terulang dan seluruh kota tenggelam..." ujar Sarawat menyusun rencana di kepalanya.

"Apa?!" seru Tine kaget. "K-kau serius...ingin menangkapnya?"

"Tentu saja...dia adalah siluman yang paling kuat dan sangat berbahaya..."

"T-tetapi....dia menyelamatkan Kong dua kali...kupikir dia tidak jahat..."

"Kau tidak tau berapa banyak jiwa yang tidak berdosa yang melayang akibat banjir di gunung emas..."

"Itu karena para biksu itu menyandera orang yang ia cintai dan mencoba memisahkan mereka..."

"Well, manusia dan siluman pada dasarnya tidak boleh saling jatuh cinta..."

"Siapa yang membuat aturan bodoh itu? Memangnya kau bisa memilih dengan siapa kau akan jatuh cinta?" protes Tine dan melototinya tajam. "Jika para biksu itu tidak mengusik, aku yakin ular putih tidak akan menggigit mereka..."

Sarawat membisu sejenak memikirkan ucapan Tine. "Kita tidak tau apa yang terjadi di masa lalu, atau menilai siapa yang salah dan siapa yang benar....namun bagaimanapun ia tetap harus menerima konsekuensi akibat perbuatannya..."

"Seharusnya kubiarkan saja kau mati..." gerutu Tine kesal.

"Kau bilang apa?"

"Maksudku...seharusnya ular hijau itu tidak menyelamatkanmu...." ralatnya.

Sarawat kembali membisu sejenak dan mengganti topik. "Setelah mengubur tubuh ular, aku segera kembali ke klinik dan kau menghilang, kupikir kau diculik oleh siluman, tetapi aku hanya melihat Kong dan siswa itu terikat di pohon, kau dimana?" tanyanya pada Tine dengan penasaran dan melanjutkan.

IND - The Reason of Reborn - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang