Chapter Five - Suspicious Acts

412 73 6
                                    

Kong kembali ke jembatan dan berdiri mematung memandangi sungai di bawahnya sambil melamun, lalu tiba – tiba saja Arthit muncul dan mengagetkannya.

"Kau...sedang menunggu seseorang?" tanya Arthit berdiri di sampingnya.

Kong menoleh padanya dan memandangnya dengan ekspresi bingung. "Kau kebetulan lewat atau..."

"Aku selalu lewat setiap hari dan melihatmu, apa yang kau lakukan disini?" tanya Arthit pura –pura tidak tau.

"Aku juga tidak tau..." jawab Kong dan tersenyum kikuk. "Namun, tempat ini mengingatkanku pada seseorang..."

"Biar kutebak, seorang gadis?"

Kong mengangguk pelan.

"Apakah kau mencintainya?"

"Namanya Namtan dan dia adalah orang yang ingin kulindungi..." ujar Kong. "Namun aku tidak bisa menepati janjiku, aku tidak tau apa yang terjadi padanya, dia...menghilang begitu saja..." kelopak matanya tampak berkaca – kaca.

"Kurasa dia tidak akan kembali lagi, berhentilah menunggunya..." ujar Arthit. "Kau hanya membuang – buang waktumu..."

Kong seraya melototinya tajam. "Apa maksudmu?"

"Kata – kata ku sangat jelas, karena dia sudah..." Arthit membungkam mulutnya seketika dan menyadari kesalahannya.

"Kau mau bilang dia sudah mati?" Kong terkejut dan menatap Arthit curiga. "Bagaimana kau tau? Apakah kau mengetahui sesuatu di balik hilangnya Namtan?" ia lalu teringat soal Arthit mengendap - endap saat di clinic.

"Apakah yang kau lakukan di clinic sore itu? Kau mengikutiku?"

"Ha?" Arthit terecengang sejenak dan menjawab dengan jujur. "A-aku melihatmu masuk ke clinic dengan mengendap – endap, jadi aku memutuskan untuk mengintai apa yang kau lakukan di dalam..."

"Kau mendengar sesuatu?"

Arthit mengangguk dan berpikir sejenak dan mengganti topik. "Kau pernah melihat siluman kelinci?"

"Kau bilang apa?"

"Aku mendengar kau menanyakan kelinci pada mahasiswi itu, jadi kupikir..."

"Aku tidak percaya dengan yang namanya siluman..."

"Lalu kenapa kau bertanya pada gadis itu apakah kelinci itu menyerangnya?"

Kong menghela nafas panjang sebelum memulai ceritanya.

"Namtan memelihara seekor kelinci, namun anehnya...saat kelincinya terluka ia juga mendapatkan luka yang sama...saat ia menghilang, kelincinya tidak bisa ditemukan di manapun...."

"Suatu hari....beberapa siswa menyebutkan bahwa mereka di serang oleh seekor kelinci, namun aku tidak percaya...mana mungkin kelinci bisa melukai orang..." tutur Kong. "Tidak lama, ketiga siswa itu di temukan tewas bunuh diri dari atap gedung sekolah..."

"Well, kurasa itu bukan kelinci biasa..." komentar Arthit spontan.

"Maksudmu?" Kong mengangkat alisnya. "Kau ingin bilang semua itu ulah siluman kelinci?" ia ingin tertawa.

"Kau...tidak merasa aneh?"

"Apakah pikiranmu sudah dipengaruhi oleh Sarawat?"

"Dan mungkin dia lah yang membunuh ketiga siswa tersebut..."

"Kau bilang apa?!" seru Kong kaget. "Apakah Sarawat yang mengatakan itu padamu?"

"Aku tidak pernah berbicara denganya dan sebaiknya kau tidak terlalu dekat dengannya..." ujar Arthit to the point. "Dia bukan orang baik..."

IND - The Reason of Reborn - ENDWhere stories live. Discover now