Chapter Nineteen - Hot and Cold

402 63 7
                                    

Saat melewati istana Naga, Kong reflek menoleh dan membeku seketika, tiba – tiba saja ia seakan menonton flashback scene yang muncul dan hilang silih berganti di depan matanya. 

Kong bisa melihat seekor naga hijau dan ular putih terbang bersama di antara awan, lalu melihat bayangan dirinya sedang meniup seruling sementara Arthit menari sambil mengayunkan pedang di taman, melihat bayangan dirinya dan Arrthit sedang mandi bersama di kolam, dan berbaring berdampingan di bawah pohon cherry, seolah – olah semuanya nyata, namun tiba – tiba menghilang.

Kong mematung dengan ekspresi tercengang dan bertanya – tanya apa maksud semua itu.

"Kong?" tiba – tiba ia mendengar suara seseorang yang familiar memanggil namanya di kejauhan.

Kong seraya menoleh ke arah suara dan terkejut melihat wajah Namtan, dan segera melayang turun ke arahnya. Gadis itu menjatuhkan keranjangnya bunga di tangannya dan memandangnya lurus dengan ekspresi tidak percaya.

"Namtan..." panggil Kong pelan saat tiba di depan gadis itu.

Namtan mengamati tubuh Kong yang transparan, lalu membawa tangannya untuk menyentuh wajah Kong, namun jarinya seakan menyentuh udara kosong, kemudian ia mencoba menyentuh dada Kong, namun tangannya melewati tubuh pria itu.

Namtan membelalakkan matanya syok. "Apakah aku bermimpi?" tanyanya.

Kong menggelengkan kepalanya dan menjawab. "Tidak, ini benar-benar aku, tetapi aku tidak datang sendiri, Arthit mengirim kesadaranku untuk berkomunikasi denganmu ..." ia menjelaskan.

"Arthit?" Namtan bertanya kaget. "Apakah dia juga disini?"

Kong mengangguk. "Dia akan segera kemari..."

Namtan memindai sekelilingnya sejenak dan kembali ke Kong, lalu bertanya. "Bagaimana kalian kemari?" tanyanya bingung.

"Er...ceritanya panjang...tetapi, aku sangat senang bisa bertemu denganmu lagi..." ujar Kong, lalu membisu, meskipun ada banyak hal yang ingin ia katakan dan tanyakan pada gadis itu, tetapi saat ini, ia tidak bisa memikirkan apa pun.

Kong tidak mengerti, padahal ia sudah menunggu selama tiga tahun, untuk bertemu gadis itu lagi, namun saat mereka bertemu perasaan itu berubah menjadi canggung.

Keduanya saling bertukar pandang sejenak dan diam.

"Jadi, bagaimana kabarmu?" tanya Namtan memecahkan kebisuan.

Kong terenyak seketika. "Baik..." jawabnya gugup. "Bagaimana denganmu? Apakah kau bahagia berada di sini?"

"Tentu saja, aku sangat senang bisa kembali kemari..." jawab Namtam sambil tersenyum lebar, namun kemudian ekspresinya berubah. "Tetapi tempat ini telah berubah sejak 500 tahun yang lalu...sekarang ia hanya menyisakan kenangan, semua orang telah pergi ..."

"Aw, kupikir Sarawat telah mengirimkan beberapa siluman kembali kemari..." tanya Kong bingung. "Kau tidak bertemu mereka?"

Gadis itu memberitahunya bahwa hanya siluman yang tidak melakukan kejahatan di dunia dijinkan kembali ke istana, sedangkan yang lainnya harus menjalani hukuman di penjara sampai mereka membayar seluruh karma buruk mereka.

"Jika aku dikirim kembali kemari, sudah dipastikan aku akan dimasukkan kepenjara untuk selamanya atas kejahatan yang kulakukan..." tiba – tiba Arthit menyela dan melayang turun bergabung dengan keduanya.

Namtan membeku seketika dan menatapnya lurus tanpa berkedip.

Arthit tersenyum lebar padanya dan bertanya. "Apakah kau sudah melupakanku?"

"Arthit?" Namtan memanggilnya pelan dan matanya tampak berkaca – kaca, ia tidak percaya bisa melihat Arthit lagi dan seraya berhambur untuk memeluknya, namun lupa kalo ia tidak bisa menyentuhnya dan terjatuh.

IND - The Reason of Reborn - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang