Ketinggalan

1.6K 238 35
                                    


Hari ini (y/n) dan Suna sudah membuat janji untuk membawa bento dan akan bertukar. Sekarang (y/n) tengah sibuk menyiapkannya.

"Kayaknya kurang buah deh" Dengan cekatan tangan (y/n) segera mengambil apel yang berada di kulkas dan di potong sesuai dengan ukuran, tidak lupa mengupas kulitnya juga.

Berbeda dengan Suna, dia sibuk melihat ibunya mempersiapkan bekal untuknya. Sejujurnya sang ibu agak kaget kenapa anaknya ini tumben sekali membawa bekal biasanya tinggal beli ke kantin.

"Ibu penasaran siapa yang membuatmu ingin membawa bekal seperti ini?" Suna hanya diam walaupun dia juga sadar pasti ibunya tengah penasaran berat kenapa dia mau bawa bekal.

Kembali pada gadis yang sudah mempersiapkan bekal tinggal beres beres aja. (Y/n) segera pergi kembali ke kamarnya dan bersiap pergi ke sekolah.

(Y/n) sudah hafal dengan jadwal kereta yang akan membawanya ke sekolah maupun ke rumah, maka dari itu dia tidak terlihat terburu buru.

"Okaasan, aku pergi dulu" (y/n) segera pergi meninggalkan rumah dan pergi ke sekolah.

Dia sungguh penasaran selama perjalanan ke sekolah hingga masuk ke kelas dia sangat penasaran bekal macam apa yang akan di bawa Suna.

(Y/n) sudah mengenal dengan baik tabiat Suna Rintarou.

Sebenarnya mereka sekelas dari kelas 1 hanya aja tidak terlalu akrab hingga kelas 2 mereka satu kelas lagi dan duduk bersebelahan lebih tepatnya karena hanya ada bangku kosong di sebelah Suna.

Tapi itu tidak membuat mereka canggung, terlebih lagi kelakuan Suna yang aneh aneh. Walaupun terlihat di luar dia ini tipe pria yang tidak akan melakukan hal bodoh.

Nyatanya sering sekali melakukan hal gila, macam makan keripik kentang tanpa suara di kelas dan saat pelajaran.

(Y/n) menatap Suna tidak percaya, Suna tidak peduli dengan pandangan (y/n) padanya tapi nyatanya gadis itu malahan menawari permen Suna, gantian Suna yang kebingungan. Dia pikir (y/n) akan menegurnya atau menganggap Suna alien.

Mata pelajaran pertama adalah matematika. Semua murid mengeluhkan kenapa sepagi ini mereka harus memeras otak macam tidak ada kerjaan lain aja.

"Psssttt" suara itu datang dari sebelah (y/n) dia melihat Suna yang sedang mengulurkan tangannya padanya. Paham akan maksutnya gadis itu segera mengeluarkan sesuatu dari saku roknya.

"Nih, yang coklat aja" Suna tersenyum tipis dan segera membuka bungkusnya.

Suna memang ada ada aja, pelajaran baru mulai tapi sudah minta permen padanya.

Tidak berselang lama waktu istirahat tiba. Semua murid banyak yang keluar kelas ke kantin, yang bawa bekal memilih stay di kelas kalau tidak makan di kantin sekolah atau taman sekolah.

(Y/n) dan Suna segera menyatukan meja mereka.

Masing masing dari mereka mengeluarkan kotak bekal yang sudah di persiapkan dari rumah.

"Wah" Mata milik (y/n) berbinar melihat kotak bekal Suna. Ada beberapa makanan favoritnya.

"Ini bikin sendiri?" Tanya (y/n) pada Suna dan segera menyumpit nasi.

Suna menggeleng dan segera memakan makanan yang berada pada kotak bekal sang gadis. Ingatkan mereka sedang bertukar.

"Ini enak, kau membuatnya sendiri?" (Y/n) segera mengangguk dan juga dengan lahap memakan bekal yang di bawa Suna.

Mereka sibuk memakan makanan masing masing, tidak ada yang mengeluarkan sepatah katapun dari mereka karena sibuk makan bekal.

"Terimakasih makanannya" Suna dan (y/n) melakukan hal serupa. Sepertinya ada yang tidak keberatan jika di suruh bawa bekal lagi.

Waktu berlalu cepat hingga sudah waktunya pulang sekolah.

"Aku ke gym dulu" (Y/n) mengangguk sambil membereskan mejanya. Dia melihat ke meja orang di sebelahnya.

"Lupa kali ya tadi bawa bekal, kotaknya lupa di bawa" (Y/n) segera menyusul Suna ke gym

Tidak perlu waktu yang lama, (y/n) segera melangkah masuk hingga dia terhalang sesuatu.

13.06.20

ChooseWhere stories live. Discover now