Salah fokus

1.1K 171 2
                                    

Suna lupa jika dia harusnya membawa bekal, karena dia ada latihan sangat pagi dia jadi terburu buru dan lupa membawa bekalnya. Dia bingung apa yang harus dia katakan pada (y/n) nanti. Dia berharap gadis itu tidak marah nantinya.

Setelah latihan, mereka kembali ke kelas masing masing. Dia belum melihat tanda tanda adanya gadis itu datang, sekarang Suna bingung tidak biasanya gadis itu belum datang, padahal 10 menit lagi gerbang akan di tutup.

"Ohayo" Suna melihat arah belakangnya terlihat gadis itu yang menyapanya. Tapi ada yang aneh, gadis itu mengikat rambutnya menjadi ponytail lalu gadis itu juga berkeringat sangat banyak. Mukanya sangat merah karena kepanasan.

Entah kenapa Suna tiba-tiba jadi malu sendiri memikirkannya, bukan memikirkan hal aneh hanya aja ini jarang sekali terjadi pada gadis itu, terlihat berbeda.

"Aku sangat lelah, aku tadi berlari kesini" Suna masih mendengar keluhan gadis itu walaupun jadi salah fokus karena saat gadis itu membenarkan ikatan rambutnya terlihat lehernya yang terbuka, padahal biasanya tertutup dengan rambutnya.

"Suna-kun?" Sekarang (y/n) benar benar menatap Suna, masih aja Suna belum sadar jika di tatap balik. Karena enggak sadar, Suna juga tidak menyadari jika tangan (y/n) sudah berada di jidatnya.

"Enggak panas" Suna mengerjapkan mata sebentar lalu seakan sadar akan sesuatu, Suna juga reflek memegang pergelangan tangan (y/n). Setelah beberapa detik mereka kembali sibuk di tempat duduk masing masing karena mendengar sensei mereka sudah memasuki kelas.

Selama pelajaran berlangsung Suna masih memikirkan hal tadi, dia belum pernah merasakan hal macam begini. Suna terkadang melirik ke arah (y/n) yang terlihat sudah kembali seperti biasa.

Setelah pelajaran berlangsung Suna segera membuka ponselnya karena sejak tadi berdering, disana ada banyak sekali e-mail dari Osamu.

"Suna-kun, ayo makan bekal bersama" Suna mendongak melihat (y/n) masih dengan kuncir kudanya. Suna sempat bengong sebentar, lalu segera mengangguk. Bangku mereka di gabung lagi seperti kemarin.

"Maaf (surname)-chan aku tidak membawa bekal seperti biasa hari ini, aku benar benar merasa bersalah" (y/n) diam sebentar lantas tersenyum.

"Kalau begitu bento ini untuk di makan berdua enggak apa ap- " Ucapan (y/n) terpotong dengan ke datangan Osamu ke kelas dan langsung menghampiri Suna.

"E-mailku kenapa tidak di balas aku kan but- " Osamu mendadak bungkam karena melihat (y/n) yang hari ini terlihat berbeda, gadis itu sedang sibuk membersihkan kacamatanya sekarang.

"Kok di tinggal sih, kan aku jug- " Atsumu yang baru datang juga terdiam melihat (y/n). "Kok kalau di iket gitu jadi semakin imut" Atsumu bergumam pelan yang masih bisa di dengar oleh Suna, buru buru Suna segera melepas ikatan rambut (y/n) hingga membuat yang lain semakin terpana.

"Kok di lepas, gerah Suna-kun" (Y/n) mendongak menatap Suna dan Miya bersaudara bergantian.

"Nanti aja di iketnya" Suna berkata singkat dan mulai memakan bekal yang ada di depannya.

Seakan tersadar sesuatu, Osamu segera memberikan kotak bekal kepada (y/n). Gadis itu tampak tidak mengerti, tapi dari tatapan Osamu, dia ingin (y/n) segera membuka kotak bekal yang dia berikan.

Disana terdapat onigiri yan di bentuk sangat rapi. "Ini buatan Miya-san?" Tanya (y/n) tidak percaya.

"Iya itu buatanku, tolong panggil Osamu aja, karena disini ada dua Miya"

"Baiklah" (Y/n) mengangguk dan segera mengambil onigiri yang di buat Osamu untuk di cicipi.

"Oishi" Ucapnya sambil tersenyum hingga matanya menyipit. Suna dan Atsumu terkena serangan gemasan (y/n) yang tersenyum.

"Benarkah? Arigatou. Ini sebagai tanda terimakasihku karena (surname)-chan mau mengajariku dan sumu" (Y/n) mengangguk dan segera menghambiskan onigiri yang masih berada di tangannya.

16.06.20

ChooseWhere stories live. Discover now