Mendung terbitlah matahari macam hinata, cerah

785 141 10
                                    

Karena kejadian Osamu dan (y/n) masih terngiang di kepala Atsumu membuat suasana hati Atsumu tidaklah nyaman, rasanya tidak ingin belajar bersama (y/n) tapi mereka sudah janjian, mana mungkin Atsumu mengingkari janji.

Atsumu segera memasuki kelas (y/n) dan duduk di bangku gadis itu. Suna yang melihat itu bingung, kenapa manusia berisik macam Atsumu tumben diem.

"Mukanya semakin jelek gitu kenapa?" Suna diam diam memfoto wajah Atsumu untuk membuat meme.

"Enggak tau" Atsumu entah kenapa jadi kesal enggak jelas begini ya.

(Y/n) kembali bersama dengan bento buatan Osamu, kan Atsumu makin bete waktu lihat bento buatan kembarannya di tangan (y/n). Pantas aja tadi pagi ada 2 bento yang di bawa Osamu, ternyata satunya di berikan pada (y/n).

"Habis darimana?" Suna bertanya saat (y/n) duduk di depan bangkunya karena bangkunya di duduki oleh Atsumu.

Suna di cuekkin.

"Atsumu-san menunggu lama ya?" Tanya (y/n) dan di angguki oleh Atsumu, sekarang (y/n) yang bingung.

"Atsumu-san kenapa? Belum makan siang ya? Kalau mau bisa makan bentoku yang ada di laci meja" Atsumu yang mendengar itu moodnya lumayan membaik, dia teringat jika sekarang (y/n) jarang bertukar bento dengan Suna, karena Suna suka lupa membawa.

"Boleh?" Atsumu memastikan lagi, yang di angguki (y/n) akhirnya bisa merasakan masakan buatan (y/n).

"Habis ini kita belajar ya?" Atsumu mengangguk senang dan segera mengeluarkan bento milik (y/n).

Setelah makan siang, (y/n) segera mengajari Atsumu, karena tidak ingin mengganggu Suna memilih pergi, mungkin pergi ke kelas Osamu.

"Nanti kalau ada yang sulit atau tidak di mengerti bilang ya Atsumu-san" Atsumu mengangguk lagi.

Sekarang mereka fokus dengan buku masing-masing.

"Nanti kalau pulang aku antar ya?" (Y/n) terkejut dengan apa yang di katakan Atsumu, agak aneh aja. (Y/n) melihat ke arah Atsumu tapi yang sedang di lihat sedang sibuk mengerjakan tugasnya.

Karena bingung harus menjawab apa (y/n) lebih memilih untuk menjawab "Atsumu-san enggak latihan?" Atsumu menggeleng, (y/n) terdiam, bingung mau jawab kayak gimana lagi. Nolak juga enggak enak.

"Nanti enggak buru buru pulangkan (surname)-chan?" (Y/n) mengangguk mengiyakan apa yang dikatakan Atsumu walaupun tau Atsumu enggak bakal liat.

"Nanti mampir dulu, temenin ya?" Atsumu ini kenapa ya? Lagi ada masalah ya kok tiba tiba begini.

Sejak awal memang Atsumu memang terlihat sedikit mengabaikan keberadaan (y/n) mungkin karena dia sudah biasa di kelilingi para perempuan, lagian memang dia sangat terkenal di kalangan kaumnya. (Y/n) enggak menyalahkan itu, tapi menurut dia akhir akhir ini sikap Atsumu jauh lebih aneh.

Beda dengan Osamu yang dari awal sudah sangat welcome dengan (y/n) walaupun masih di bilang biasa aja tapi Osamu jauh lebih baik. Mungkin karena sejak kejadian Suna dekat dengan (y/n), jadi Osamu enggak perlu mengabaikan (y/n) karena mungkin yang di pikir Osamu, jika (y/n) bisa akrab dengan Suna mungkin (y/n) bukan tipe perempuan macam perempuan di sekitarnya dan kembarannya.

Sesuai janji (y/n) pulang bersama Atsumu, agak canggung dan tidak biasa karena ini pertama kalinya dia pulang dengan cowok populer di sekolahnya, minder sudah pasti tapi mau bagaimana lagi. (Y/n) meminta Atsumu untuk duluan ke gerbang dia enggak mau di lihat orang banyak terutama fans Atsumu, bisa di terkam.

"Atsumu-kun ganteng banget ya berdiri gitu doang padahal" Salah satu murid perempuan menyeletuk di dekat (y/n) berdiri karena dia baru aja menggunakan sepatu dengan baik.

"Iya, lagi nunggu kembarannya kali ya? Atau mau jalan sama teman teman volinya, kyaaaa pasti keren banget" (Y/n) yang mendengar itu hanya memutar bola matanya malas. Atsumu memang tampan dan terkenal tapi entah kenapa dia sama sekali enggak tertarik. Karena ya begitu.

Atsumu dan (y/n) berjalan bersisihan, entah mau dibawa kemana oleh Atsumu.

"Sebentar ya" Atsumu segera pergi entah kemana sementara (y/n) memilih duduk di salah satu kursi yang sudah di sediakan di dekat taman kecil ini.

"Maaf lama" Atsumu ngos ngosan karena berlari takut takoyakinya dingin. Tapi Atsumu justru bukan menemukan (y/n) yang dengan reaksi terkejut tapi Atsumu yang di buat terkejut karena, (y/n) tiba tiba mengelap dahi Atsumu yang berkeringat sangat banyak, apalagi mukanya polos banget kalau begini. 'Enggak jadi mendung' batin Atsumu.

4.7.20

ChooseWhere stories live. Discover now