Berdiskusi bersama rubah abu abu

636 107 4
                                    

Hari minggu (y/n) mau ngapain karena rumahnya sangatlah sepi, tidak benar benar sepi karena hanya ada ibunya dan dia di rumah.

"Enggak main sama Rintarou-kun?" Tentu (y/n) menggeleng. Suna sangat sibuk, mana mungkin mereka bisa main bareng. "Kalau yang rambutnya abu abu itu enggak main sama yang itu juga?" (Y/n) jelas menggeleng.

Bel rumah tiba tiba berbunyi.

"Coba di lihat siapa yang datang" (Y/n) segera bangkit dan berjalan menuju pintu utama, tumben hari minggu begini ada tamu datang.

Entah kenapa saat itu (y/n) memilih langsung membuka pintu aja. Dia enggak sangka kalau orang yang di bicarakan ibunya datang.

"Osamu-san kok kesini?" (Y/n) enggak menyangka jika Osamu adalah orang yang akan bertamu ke rumahnya di hari minggu.

"Siapa?" Tanya ibunya dari ruang tengah, tentu aja (y/n) mempersilahkan masuk Osamu terlebih dahulu.

"Oh, ayo masuk dulu" Ibu (y/n) menyuruh Osamu masuk, Osamu menganguk dan tersenyum tipis, segera duduk di ruang tamu.

"Ibu buatkan minum dulu, itu temannya di temenin" (Y/n) hanya bisa mengangguk pada Ibu negara.

(Y/n) dan Osamu jadi canggung karena ini pertama kalinya Osamu datang ke rumah dan Osamu bingung harus bicara bagimana.

"Silahkan, anggap rumah sendiri ya" Osamu mengangguk akan pernyataan Ibu (y/n), Ibunya ramah banget lagi, Osamu jadi ngerasa enggak terlalu canggung lagi, Ibu (y/n) segera meninggalkan mereka berdua.

Kemarin (y/n) sempat bertanya pada Osamu tentang surat yang di maksud (y/n) tapi enggak nyangka aja Osamu akan membahasnya dengan datang ke rumahnya.

"Aku ambilkan suratnya dulu ya Osamu-san" Osamu menangguk. Sambil menunggu (y/n) Osamu mau ngemil dan minum teh bikininan Ibu (y/n) lumayan dapat makanan gratis.

Osamu memang mempraktikkan apa yang di ucapkan Ibunya (y/n) dia menganggap rumah (y/n) seperti rumah sendiri dengan menghabiskan cemilan yang tadi di bawakan Ibu (y/n) dan menghabiskan tehnya juga.

"Ini ya Osamu-san" (Y/n) memberikan 2 kertas warna biru pada Osamu, jangan lupa (y/n) juga membawa kertas yang dia dapat dari puding tapi kertasnya beda warna kuning.

Osamu terkekeh kecil saat membaca semua suratnya termsuk surat puding.

"Jadi ini yang dimaksud dengan bersaing dengan sehat" (Y/n) memandang Osamu bingung.

"Coba baca dengan baik 2 kertas warna biru ini itu ada cluenya" (Y/n) segera mengambil 2 kertas itu sementara Osamu memegang surat warna kuning untuk dia baca.

Sekarang (y/n) baru ngerti, itu bukan tulisan random tapi itu adalah sebuah kata yang hilang beberapa hurufnya dan di samping tanda sama dengan adalah cluenya jadi dia harus tau dulu huruf apa yang hilang.

'Inari mentri – bunga matahari' pasti ada katainnya dengan bunga matahari tapi apa.

"Bunga matahari itu mengukuti sinar matahari (surname)-chan" Osamu berucap sambil memainkan ponselnya.

"Oh" (Y/n) mulai mengerti jadi 'S-Inari ment-a-ri' kenapa (y/n) enggak kepikiran sampai sana.

'Bir Jigga – Sepatu' 'ini lagi aneh juga, eh enggak jadi aneh ini enggak asing' batin (y/n).

"Kayak corak sepatu yang pernah Suna-kun pakai" (Y/n) sekarang mulai mecoret kertas itu 'Bir-u Ji-n-gga'

"Kok bener kayaknya" Diam diam Osamu tersenyum sambil memperhatikan (y/n).

"Coba sekarang sambung itu perhurufnya" (Y/n) segera melakukan apa yang dikatakan Osamu.

'S-a-u-n'

Tunggu bukan begitu jadinya.

'S-u-n-a'

"Hah? Suna-kun?" (Y/n) kaget sendiri dengan apa yang dia tulis.

"Ini tulisan Omimi-senpai kalau ingin tau (Surname)-chan" Pantas kok asing, itu yang di pikirkan (y/n).

"Kalau yang kuning ini, tulisan tangan Kita-san. Kertasnya milik Atsumu, aku sering melihat kertas ini di tasnya karena sering dia gunakan" (Y/n) benar benar tidak menyangka apa yang sedang mereka lakukan.

"Lalu?"

Osamu sekarang ingin berbicara serius dengan (y/n) karena ini menyangkut persahabatan mereka.

"(Surname)-chan, tau kan kalau mereka bersahabat?" (Y/n) mengangguk mengiyakan.

"Bisa di pikirkan baik baik bukan (Surname)-chan akan bertindak seperti apa? Tolong di pikirkan dengan matang" (Y/n) hanya masih bingung dan terkejut juga, Osamu yakin (y/n) masih enggak nyangka tapi ya beginilah, padahal dari awal Osamu udah cerita tapi (y/n) pasti menganggapnya enggak serius. Kalau begini dia jadi bingung sendiri, perempuan itu begitu ya.

"Jaket yang di bawa (Surname)-chan itu milik Atsumu, kelihatannya Suna enggak bilang. Puding yang di berikan pada (Surname)-chan itu buatan Mama" (Y/n) semakin pusing dengan ini semua.

14.07.20

ChooseWhere stories live. Discover now