Coklat (1)

654 106 3
                                    

Semenjak club voli bertanding, (y/n) jadi kesepian karena biasanya dia akan menghabiskan waktu dengan Suna atau mengajari si kembar. Apalagi dia tidak terlalu dekat dengan teman sekelasnya. Karena bosan, niatnya mau ambil novel yang berada di kolong mejanya, tapi kok ada yang aneh.

Dia mengeluarkan sesuatu dari kolong mejanya, ada sebuah coklat dengan surat warna biru di tempelkan di atas bungkus coklatnya.

'Inari mentri – bunga matahari'

(Y/n) agak bingung kenapa tulisannya begitu, apalagi tidak ada nama pengirimnya.

"(Surname)-chan ke kantin kapan kok udah beli coklat aja, baru kami mau ajak ke kantin" Hitomi teman sekelas (y/n) menanyainya. (Y/n) lumayan dekat dengan Hitomi, karena dia adalah teman sekelas yang pertama kali menyapanya saat masuk kelas 1.

"Aku belum ke kantin, aku menemukan di kolong meja" Hitomi mengangguk paham. "Mungkin dari pengagum rahasiamu, siapa yang tau" (Y/n) mengedikan bahu, dia belum berani makan coklatnya dia penasaran aja siapa yang ngasih dan lagi tulisan tangannya asing sekali baginya.

"(Surname)-chan bawa bekal? Kalau iya kita bisa makan bersama dengan yang lain di kantin" (Y/n) mengangguk dan segera membawa bekalnya dan pergi bersama yang lain.

Detik detik pulang sekolah tiba, Suna mengirimkan pesan pada (y/n) dia meminta gadis itu datang ke gym, katanya mau pinjam catatan agar tidak tertinggal dengan pembelajaran di kelas.

Tepat saat bel pulang sekolah, (y/n) buru buru ke gym, jangan tanyakan bagaimana (y/n) bisa baca pesan dari Suna saat pembelajaran masih berlangsung mending tanya Suna yang ngajarin.

Sampai di gym (y/n) di kejutkan dengan banyaknya penggemar kembar Miya yang berdiri hingga keluar gym memberikan semangat pada mereka ada juga yang iseng nonton mereka latihan. Hingga coach datang dan menyuruh mereka semua keluar.

(Y/n) enggak suka ramai makanya dia memilih untuk ke perpus dulu saat tau tadi sangat ramai.

Suna yang sadar (y/n) tidak kunjung datang paham setelah coach datang saat mengusir penggemar si kembar Miya.

Suna memilih menelfon gadis itu saat break begini sekalian mengabari (y/n) bisa ke gym karena sudah sepi tidak ada para fans rubah kembar.

(Y/n) mendapat telfon dari Suna, pergi begitu aja karena tau kalau Suna udah nelfon berarti udah aman.

Benar aja saat sampai di dekat gym, dia sudah tidak melihat penggemar dua Miya yang tadi bergerombol disana.

"Suna-kun" Panggil (y/n) saat di depan gym, masih trauma yang dulu, saat Atsumu menabraknya.

Semua anggota voli melihat ke arah pintu masuk, karena kaget di lihat banyak orang (y/n) segera memundurkan badannya jadi membelakangi pintu.

"Maaf menganggu, aku hanya mau membawa buku catatan untuk Suna-kun" Suna jadi gemas melihat (y/n) yang tiba tiba malu begini. Atsumu tidak kalah gemas juga.

"Masuk aja, kita lagi break kok" Aran yang melihat (y/n) yang enggan masukpun meminta seperti itu.

Gadis itu segera berjalan pelan masuk sambil menunduk dan menghapiri Suna yang sedang duduk di lantai. (Y/n) mencubit lengan Suna karena kesal sesaat gadis itu sampai di depan Suna.

"Hahaha iya maaf maaf" Suna jadi enggak tahan liat muka (y/n) yang malu sambil mecubitnya begini.

(Y/n) segera mengeluarkan buku catatannya dan segera memberikan pada Suna.

"(Surname)-chan mau puding?" Osamu datang sambil menawari makanan pada (y/n). "Aku juga punya coklat kalau kamu mau" Osamu mengeluarkan coklat yang persis dengan (y/n) tadi pagi. Tapi coklatkan produksinya banyak enggak satu doang, lagian Osamu enggak mungkin naksir dia.

"Samu kok begitu, kalau aku minta enggak di kasih (surname)-chan enggak minta kamu kasih" Atsumu jadi kesal dengan kembarannya satu ini.

"Atsumu-san kalau mau boleh kok ambil coklat dan pudingnya" Atsumu batal minta kalau (y/n) bilang begitu mana tega.

"Jangan makan yang itu, yang dari aku aja" Suna mengeluarkan coklat dengan merek berbeda.

"Um, enggak apa apa enggak usah"

"Buat aku boleh (surname)-chan?" Gin jadi ikut nimbrung, Gin segera menerima coklatnya, ada 2 coklat padahal coklat yang di berikan Osamu kan 1 aja.

"Eh, maaf maaf, coklat yang satu punyaku. Ini aja, pudingnya buat Osamu-san aja" Gin mengangguk.

"Tumben beli coklat yang itu?" Suna jadi aneh, padahal (y/n) jarang sekali makan coklat yang susu dan merk itu katanya terlalu manis. Tapi ini, gadis itu justru punya coklat itu.

"Ah iya, lagi pengen aja" Suna sekarang menatapnya aneh.

10.7.20

ChooseOnde histórias criam vida. Descubra agora