Mengeluh

1K 159 6
                                    

Untuk kesekian kalinya Atsumu mengeluhkan dengan pelajaran yang sedang di jelaskan oleh (y/n) karena menurutnya sangat susah. Osamu tampak santai meminta (y/n) untuk mengulangi beberapa hal yang dia tidak mengerti.

Atsumu memainkan pensilnya sambil melirik (y/n) yang tampak sabar menjelaskan materi pada Osamu yang juga fokus memperhatikan soal yang sedang di jelaskan oleh (y/n). Sepertinya ide sensei dan Kita-san tidak buruk meminta (y/n) sebagai tutor mereka.

"Atsumu-san ada yang belum jelas materinya?" Atsumu mengerjap sebentar dan mengangguk. (Y/n) mengangguk.

"Mana yang belum jelas?" Atsumu menunjukkan beberapa soal, (y/n) segera melingkari nomor soal yang di tunjuk Atsumu agar tidak lupa.

Sekarang gantian Osamu melihat kembarannya di jelaskan (y/n) bukannya fokus pada penjelasan (y/n), Atsumu justru fokus pada wajah (y/n). Osamu menggeleng pelan.

"Gimana masih bingung?" (Y/n) mendongak menatap Atsumu yang sedang menatapnya.

"Ah itu, masih bingung" Tuhkan kembarannya alasan aja si Atsumu ini.

(Y/n) mengangguk dan mengulangi lagi yang di ajarkan tadi. Sekarang dua Miya sudah fokus pada tugasnya kembali. Ini jam istirahat yang biasa di gunakan (y/n) untuk makan bersama Suna, jadi untuk jam mengajar.

"Kalau kalian sudah selesai boleh makan bekal kalian" Miya kembar itu mengangguk dan lanjut mengerjakan.

(Y/n) memilih untuk minum dan memutuskan makan bersamaan dengan Miya kembar itu selesai. Suana gym saat ini sangat sepi hanya ada mereka bertiga. Entah kenapa dia sedikit mengeluhkan suasana tenang ini, biasanya dia akan biasa aja. Tapi kali ini suasananya terlalu tenang.

Benar aja salah satu dari mereka justru tertidur.

"Atsumu-san, bangun. Atsumu-san" Panggil (y/n) sambil menepuk bahu Atsumu.

"Dia enggak akan bangun kalau kayak gitu, nanti aku bantu bangunin" Osamu tanpa melihat ke samping melihat apa yang di lakukan (y/n) sudah di tebak.

Setelah menyelesaikan pekerjaannya, Osamu mengambil ancang ancang berdiri. (Y/n) tidak tau apa yang akan di lakukan Osamu, dengan cepat Osamu menendang bokong kembarannya cukup keras.

"Itai" Atsumu sangat terkejut, benar benar cara yang ampuh memang.

"Enggak ngerjain justru tidur" Omel sang kembaran yang tidak di dengar oleh Atsumu.

"Um, Atsumu-san tidak apa apa?" (Y/n) meringis kecil melihat adegan tadi. Atsumu mengangguk sambil mengusap bokongnya yang di tendang Osamu.

Atsumu kembali pada posisi semula lalu mengerjakan soal yang belum selesai tadi. Osamu memilih untuk mengambil kotak makannya yang tidak jauh dari jaungakauan.

"(Y/n) mau?" Osamu menawarkan bekalnya pada (Y/n) yang di angguki antusias.

Osamu dan (Y/n) memilih makan bekal mereka terlebih dahulu sambil mengobrol. Dia tidak menyangka jika akan sangat nyambung dengan Osamu.

"Semenjak aku pandai memasak, aku jadi sering membuat bekalku sendiri" Osamu menjelaskan sambil mengambil tamago dari kotak bekal (y/n).

"Begitu, jadi ingin seperti Osamu-san. Aku juga begitu tapi hanya beberapa masakan aja yang bisa aku buat, masih belum terlalu jago" Osamu mengangguk.

"Akhirnya selesai, samu bagi bekalmu dong" Atsumu yang sudah selesai melirik ke arah (y/n) dan Osamu yang asik mengobrol.

Osamu masih mengabaikan Atsumu yang merengek meminta bekal Osamu, merasa tidak enak (y/n) memberikan bekalnya.

"Maaf ya Atsumu-san tinggal sedikit" Atsumu menggeleng dan langsung mengambil kotak bekal dari tangan (y/n).

"Maaf ya (y/n) si sumu emang gitu, maafin ya" Atsumu yang mendengar itu bodo amat.

"Kalau mau ngeluh sama kelakuan sumu enggak apa apa, aku siap buat mukul dia" (Y/n) hanya terkekeh dan mengangguk.

21.06.20

ChooseWhere stories live. Discover now