Kegagalan yang berubah menjadi es krim

758 134 3
                                    

Sesuai dengan apa di janjikan sebelumnya, (y/n) dan Kageyama akhirnya bisa quality time bersama. Ini hari yang dia tunggu bisa jalan jalan bersama sepupunya dan adiknya. Kebetulan adiknya juga pulang dari asrama jadi mereka bisa jalan bersama.

"Tobio nii ayo kita beli gulali" Kageyama yang di bilang begitu hanya bisa iya iya aja. Adik sepupunya ini memang suka makanan manis.

"Hitomi, jangan lari lari kasian Tobio-chan" (Y/n) memperingati sang adik karena asal main menarik sepupunya itu.

Kebetulan ada pasar malam di dekat rumah mereka jadi ya perginya enggak jauh jauh, kasian Kageyama karena besok harus berangkat pagi untuk kembali ke Miyagi.

(Y/n) memilih untuk berjalan berjalan di belakang mereka sambil mengawasi keduanya, hingga tanpa sadar pandangannya menggelap.

"Eh? Siapa sih?" (Y/n) mencoba melepaskan tangan yang menutupi matanya lebih tepatnya kacamatanya.

Tidak kunjung di lepas, (y/n) mengerucutkan bibirnya. Ada suara kekehan berbarengan dengan terlepasnya tangan yang mutupi pandangannya tadi.

"Suna-kun" Suna tersenyum tipis membalas ucapan (y/n).

"Bersama siapa kesini?" Suna penasaran bersama siapa (y/n) ke pasar malam, pasti tidak sendiri. Apalagi pakaian yang di pakai gadis itu lumayan tidak biasa Suna lihat, bisa di bilang ini pertama kalinya Suna melihat (y/n) tidak menggunakan seragam.

Gadis itu menggunakan rok warna hitam selutut dan blouse warna ungu muda. Rambutnya yang biasanya di ikat, di biarkan di gerai begitu aja. Jangan lupa pita kecil yang tersemat di sisi kanan kepala gadis itu tampak manis. Kenapa jadi salah fokus begini Suna.

Tidak hanya Suna, (y/n) cukup terkejut dengan penampilan Suna yang berbeda jika di sekolah. Biasanya seragam sekolah dan kaus + celana training untuk latihan. Kali ini Suna menggunakan Celana jeans hitam panjang dengan dalaman kaos hitam polos dan luaran kemeja kotak kotak warna abu abu yang sengaja tidak di kancing agar memperlihatkan kaos hitam polosnya.

"Aku kesini bersama adikku dan sepupu, niatnya mau quality time, tapi kamu datang jadi mereka meninggalkanku" (Y/n) mulai mengerucutkan bibirnya lagi. Suna hanya bisa tersenyum.

"Kalau begitu quality denganku aja" Suna segera megajak (y/n) membeli permen apel.

"Kesini dengan siapa Suna-kun?" Tanya (y/n) sambil menerima permen yang sudah di beli Suna.

"Teman teman voli tapi aku sepertinya kehilangan jejak mereka" (Y/n) mengangguk berbarengan dengan bunyi ponsel Suna dan (y/n) yang bersuara cukup keras yang membuat mereka terkejut.

"Moshi moshi, Nee-chan dimana? Aku dan Tobio nii sedang di café, nanti Nee-chan nyusul aja ya?" (Y/n) berseyukur kedua orang itu masih mengingat keberadaannya.

"Iya nanti ku susul, jangan nakal ke Tobio-chan. Nee-chan sedang bersama teman, nanti Nee-chan susul"

"Oke" Panggilan terputus dan sekarang (y/n) menatap ponselnya bernafas lega.

Sementara itu,

"Moshi mosh- "

"Hoi kemana?" Osamu enggak paham kenapa Suna tiba tiba menghilang begitu aja tadi.

"Sebentar lagi ketemu orang, kalau kalian mau makan duluan enggak apa apa" Suna memberi penjelasan pada sahabatnya itu.

"Kita tunggu di café deket sini, Kita-san bilang enggak bakal makan kalau enggak bersama, cepetan balik. Udah laper ini" Osamu masih menggerutu yang di jawab kekehan Suna, temannya memang hanya memikirkan makanan aja.

"Iya habis ini balik" Sambungan terputus, Suna pikir kenapa dia enggak berkeliling sebentar aja dengan (y/n) jarang jarang mereka jalan berdua selain pulang atau berangkat ke sekolah.

"(Surname)-chan ayo kita berkeliling sebentar" Suna segera menarik lengan (y/n) membawa mereka ke dalam kerumunan orang orang.

Niatnya mau quality time dengan keluarga jadi gagal karena Suna.

Mereka berkeliling sambil memfoto beberapa makanan yang mereka beli tadi. Suna dan (y/n) padahal di tunggu malah asik berdua jalan. Hingga mereka memutuskan untuk ke tempat orang orang yang udah nunggu mereka asik berduaan.

"Sebagai permintaan maaf aku beliin es krim, enggak apa apakan?" (Y/n) mendengar es krim, matanya berbinar cerah membuat Suna tersenyum tipis sambil mengusak pelan pucuk kepala gadis itu.

6.7.20

ChooseWhere stories live. Discover now