"Apa yang kau lihat?"
"Menurutmu?"
"Jangan terus menatapku seperti itu."
"Ini mataku. Terserahku mau menatap siapa."
__________________
Kim Doyoung dan Park Jinhye terpaksa harus menuruti keinginan kedua orang tua mereka yang menyuruh keduanya untuk...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Happy Reading:) Jangan lupa vomment:)
__________
Doyoung menghentikan mobilnya di tempat Jinhye menunggunya. Ia melihat gadis itu masuk ke dalam mobil. "Maaf membuatmu menunggu lama."
"Hm. Tidak apa-apa," balas Jinhye seraya mengenakan sabuk pengaman. "Kau sudah menyelesaikan masalahmu dengan Sejeong Sunbae?"
"Tidak ada masalah di antara aku dan dia. Semuanya baik-baik saja," balas Doyoung kemudian melajukan mobilnya.
Jinhye menatap Doyoung ragu kemudian mengalihkan pandanganmya ke depan. "Berhentilah bersikap baik pada semua orang."
Doyoung melirik Jinhye sekilas, tidak mengerti maksud dari ucapan perempuan yang duduk di sampingnya itu.
"Berhentilah mencoba agar disukai oleh semua orang."
"Apa maksudmu? Aku tidak mengerti. Aku suka bersikap baik kepada semua orang."
Jinhye menghela napas panjang dan menatap Doyoung dari samping. "Kau membuat mereka salah paham karena sikapmu."
Doyoung mengernyitkan dahinya mendengar ucapan Jinhye. "Memangnya kenapa dengan sikapku?"
Jinhye memutar kedua bola matanya malas mendengar ucapan Doyoung. Pria itu masih saja berpura-pura tidak mengerti.
"Kau tidak seharusnya bersikap baik pada semua perempuan. Itu akan melukai mereka nantinya. Disaat kau mempunyai seseorang yang kau sukai, mereka akan merasa tersakiti."
"Kenapa begitu?"
Jinhye menatap Doyoung jengah kemudian meluruskan pandangannya. "Sudahlah. Lupakan. Lakukan apa pun yang kau inginkan."
Doyoung menghentikan mobilnya saat lampu merah menyala. "Apa maksudmu? Bicara yang jelas, jangan setengah-setengah!" ujarnya ketus.
"Sejeong Sunbae tidak suka melihatmu bersikap baik pada perempuan lain. Apa kau tidak sadar?"
"Kenapa tidak suka? Dia juga bersikap baik pada pria lain," sahut Doyoung.
Jinhye menoleh ke arah Doyoung kemudian berdecak pelan. "Sudahlah. Tidak ada gunanya aku menjelaskan padamu," katanya kembali menghadap depan.
Doyoung menatap Jinhye sebal. "Jelaskan padaku!"
Jinhye menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Apa kalian berkencan? Kenapa hubungan kalian rumit sekali?"
"Kita tidak berkencan," sahut Doyoung kembali melajukan mobilnya saat mobil di belakang mereka membunyikan klakson karena lampu sudah berubah hijau.
"Tapi kalian saling menyukai."
"Kata siapa?" tanya Doyoung dengan sebelah alis terangkat.
"Jadi kalian tidak saling menyukai?" tanya Jinhye terkejut.
