33 : Park Jinhye

2.8K 402 4
                                    

Jinhye memperhatikan Doyoung yang tengah sibuk memasak. Seperti biasa, Doyoung menyelinap ke dalam apartemennya dan mengambil alih dapurnya untuk menyiapkan makan malam.

"Kau yakin tidak butuh bantuan?" tanya Jinhye untuk yang ketiga kalinya.

Doyoung mengalihkan pandangannya dan menatap Jinhye dengan cengiran. "Sepertinya aku membutuhkan bantuanmu. Kemarilah dan tolong aduk ini agar bumbunya merata. Aku akan menyiapkan makanan lainnya."

Jinhye berjalan mendekat dan mengambil alih sudip yang dipegang Doyoung kemudian melakukan apa yang dikatakan lelaki itu, mengaduk bulgogi buatan Doyoung agar bumbunya merata.

Jinhye memperhatikan Doyoung yang tengah mengaduk telur di dalam mangkuk lalu menatap wajah lelaki itu yang terlihat serius. "Kenapa kau pandai memasak?"

Doyoung menoleh pada Jinhye dan tersenyum kecil. "Sepertinya bakat ibu menurun padaku. Aku tidak pernah melakukannya saat di rumah. Tapi aku selalu memasak makanan untuk Jungwoo jika kita bermain bersama."

"Apa kalian sangat dekat?"

Doyoung menganggukkan kepalanya. "Kami berteman sejak kecil."

Jinhye ber-oh pelan dan menganggukkan kepalanya mendengar ucapan Doyoung. "Aku akan mematikan kompornya," ucapnya setelah merasa jika bulgoginya sudah matang.

"Iya," Doyoung mengangguk singkat lantas menuangkan minyak pada tempat penggorengan.

Sementara Jinhye kembali memperhatikan Doyoung setelah ia menyajikan bulgogi di piring. Jinhye memperhatikan Doyoung yang terlihat santai memasak telur gulung. Padahal jika Jinhye yang melakukannya, ia yakin pasti telur itu tidak akan tersaji dengan baik.

"Selesai," kata Doyoung setelah memotong telur gulung buatannya dan menyajikannya di atas piring. "Bawa ke meja makan," suruhnya pada Jinhye.

Jinhye menerima piring yang disodorkan Doyoung lantas berjalan menuju meja makan dan menyimpannya di atas meja. Ia mencuci tangan lalu menyiapkan minum untuk mereka berdua kemudian duduk di kursi dan menunggu Doyoung yang masih mencuci tangan.

"Ayo makan," kata Doyung begitu ia duduk di depan Jinhye.

Keduanya berdoa dalam hati kemudian saling melempar senyum lantas mulai memakan makan malam mereka.

"Bagaimana? Kau suka?" tanya Doyoung saat melihat Jinhye mencoba bulgogi buatannya.

"Eum. Ini enak," jawab Jinhye dengan senyuman.

"Syukurlah," kata Doyoung dengan senyuman lebar. "Makan yang banyak."

Jinhye menganggukkan kepalanya mendengar ucapan Doyoung. "Kau juga."

Setelah selesai makan malam, Jinhye membereskan meja makan dan mencuci piring kotor tanpa bantuan Doyoung karena ia ingin melakukannya sendiri.

Sementara Doyoung duduk di meja makan sembari memperhatikan Jinhye yang berdiri membelakanginya.

"Dimana ponselmu?"

"Ponselku? Ada apa dengan ponselku?"

"Aku ingin meminjam ponselmu sebentar."

Jinhye menengok ke belakang sekilas dan kembali mencuci piring. "Ambil saja di kamar."

Doyoung beranjak dari kursi dan berjalan menuju kamar Jinhye. Ia masuk ke dalam kamar yang pintunya terbuka lantas mencari keberadaan ponsel perempuan tersebut.

Ia berjalan mendekati meja belajar Jinhye dan tersenyum lebar saat melihat benda pipih yaang dicarinya tergeletak di sana. Ia mengambil ponsel Jinhye tetapi ada benda lain yang menarik perhatiannya.

UNEXPECTED ✔Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz