11 : Doubt

2.9K 521 24
                                    

Happy Reading:))

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Happy Reading:))

__________






Doyoung merebahkan tubuhnya di atas tempat tidurnya yang masih terasa asing.

Doyoung kini sudah pindah ke apartemen yang letaknya tidak jauh dari kampus. Ia mendapatkan rekomendasi dari temannya karena apartemen ini cukup bagus.

Apartemen yang Doyoung tempati terdiri dari 7 lantai. Per kamarnya terdapat satu kamar tidur, satu kamar mandi, dapur yang menyatu dengan ruang makan, dan juga ruang televisi. Apartemennya memang tidak terlalu mewah, tetapi Doyoung menyukainya karena kini ia bisa bebas pulang pukul berapa saja tanpa mendapatkan omelan dari sang ibu.

Deringan ponsel membuat pria itu merogoh saku jaketnya kemudian menatap layar ponselnya dengan mata menyipit.

"Halo Bu."

"Halo? Kau di mana?"

"Apartemen. Kenapa?"

"Apa Jinhye bersamamu? Kenapa tidak pulang ke rumah?"

"Tentu saja tidak. Aku sudah mengantar dia pulang," jawab Doyoung tak habis pikir. Untuk apa mengajak Jinhye ke apartemennya?

"Ibu ingin melihat pakaian kalian. Seharusnya kau mengajak-nya kemari sebelum mengantar-nya pulang."

Doyoung menghela napas dalam mendengar ucapan ibunya. "Ibu bisa melihatnya nanti saat acara pertunangan."

"Baiklah. Besok kau menginap di sini, kan?"

"Iya Bu."

"Baiklah. Sampai jumpa besok. Ibu merindukanmu."

Doyoung tersenyum kemudian menjawab dengan lembut, "Aku juga merindukan ibu."

Doyoung menyimpan ponselnya di atas tempat tidur setelah sambungan telepon terputus. Ia menatap langit-langit kamarnya kemudian mengalihkan pandangannya ke arah tas belanja yang berisi pakaian dan juga cincin yang tadi dibeli olehnya dan Jinhye.

Baru saja ia memejamkan mata, suara bel yang dibunyikan berkali-kali mengganggu pendengarannya. Ia mengerang pelan kemudian beranjak dan melangkah keluar kamar.

Siapa yang menyalakan bel apartemennya dengan tidak sabaran seperti itu?

"YA!"

Doyoung refleks menutup telinganya saat mendengar teriakan tersebut memenuhi telinganya.

"KENAPA TIDAK BILANG JIKA KAU AKAN BERTUNANGAN? APA KAU TIDAK MENGANGGAPKU SEBAGAI TEMAN?"

UNEXPECTED ✔Where stories live. Discover now