32 : Study Cafe

3.2K 432 8
                                    

Pagi ini Jinhye dibuat terkejut oleh kehadiran Doyoung di meja makannya. Ketika Jinhye selesai bersiap untuk pergi ke kampus, ia melihat Doyoung tengah duduk di meja makan dan menikmati roti panggang yang dia siapkan sendiri. Lelaki itu semakin melewati batas, seenaknya keluar masuk apartemen Jinhye tanpa peduli dengan sang pemilik.

Jinhye juga dipaksa untuk berangkat ke kampus bersama menggunakan mobil Doyoung.

"Kita sepasang kekasih. Jadi harus berangkat bersama."

Itulah yang Doyoung katakan pada Jinhye ketika perempuan itu menolak ajakannya.

Dan kini Jinhye duduk di samping Doyoung yang tengah fokus menyetir. Wajah perempuan itu terlihat kesal dengan pandangan lurus ke depan, tidak berniat untuk membalas perkataan Doyoung yang sejak tadi berusaha mengajaknya mengobrol.

"Baiklah. Aku minta maaf karena sudah seenaknya keluar masuk apartemenmu dan mengajakmu berangkat bersama."

Jinhye berdehem pelan.

Menghela napas panjang, Doyoung tiba-tiba menepikan mobilnya ke pinggir jalan dan mematikan mesin mobil.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Jinhye menatap Doyoung.

"Akhirnya kau bicara juga," kata Doyoung tersenyum senang.

Jinhye yang mendengarnya pun mendengkus kesal. "Cepat nyalakan mobilnya, aku tidak ingin telat."

"Iya," sahut Doyoung kemudian kembali melajukan mobilnya. "Apa kau ada acara setelah pulang kuliah?" tanyanya memulai pembicaraan.

"Aku akan pergi ke perpustakaan."

"Dengan siapa? Temanmu?"

"Sendiri."

"Aku akan menemanimu."

Jinhye menoleh pada Doyoung dengan sebelah alis terangkat. "Kenapa?"

Doyoung melirik Jinhye sekilas dengan senyuman lebar. "Hanya ingin."

"Aku akan lama."

"Tidak masalah. Aku senang bisa menghabiskan waktuku bersamamu."

Jinhye mengerjap pelan mendengar ucapan Doyoung lantas kembali mengarahkan pandangannya ke depan. Wajahnya terasa memanas saat mengingat pengakuan Doyoung semalam.

"Aku menyukaimu."

Sebenarnya Jinhye ragu dengan pengakuan Doyoung. Walaupun sikap lelaki itu memang berubah, Jinhye masih meragukan soal perasaan Doyoung padanya. Ia hanya belum bisa menerima fakta bahwa ia sedikit senang saat mengetahui bahwa Doyoung menyukainya. Hanya sedikit.

Jinhye tersentak saat merasakan tepukan pelan di bahunya.

"Apa yang kau pikirkan?"

Jinhye membalas tatapan Doyoung padanya kemudian mengalihkan pandangan. Jinhye melihat sekelilingnya dan tersadar jika mereka sudah tiba di kampus. "Bukan apa-apa," jawab Jinhye seraya melepas sabuk pengaman.

Doyoung hanya tersenyum mendengar jawaban Jinhye. "Tunggu sebentar," ucapnya kemudian meraih tasnya dan keluar dari mobil.

Jinhye memperhatikan Doyoung yang berjalan memutar kemudian membukakan pintu untuknya. Ia menatap Doyoung heran kemudian keluar dari mobil. "Terima kasih," ucapnya pelan.

Doyoung menganggukkan kepalanya dengan senyuman lebar.

Doyoung dan Jinhye berjalan beriringan tanpa mempedulikan berbagai macam tapapan yang dilayangkan pada mereka.

"Kau baik-baik saja, kan?" tanya Doyoung pada Jinhye.

"Iya," jawab Jinhye singkat.

"Aku akan mengantarmu ke kelas."

UNEXPECTED ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang