35 : Drunk

3.3K 437 8
                                    

Suara bising dari arah televisi terdengar memenuhi apartemen. Doyoung duduk menyandar dan melipat kedua kakinya di sofa sembari menonton dengan sebelah tangan memegang sebungkus snack besar dan tangan lainnya sesekali menyuapkan camilan ke dalam mulut.

Mata Doyoung terfokus pada televisi tapi pikirannya melayang entah ke mana. Bahkan acara komedi kesukaannya pun ia abaikan begitu saja.

Menghela napas panjang, Doyoung menurunkan kedua kakinya dari sofa kemudian menyesap kopi miliknya yang mulai dingin. Hening begitu mendominasi setelah ia mematikan televisi. Doyoung mengulurkan tangannya, berniat untuk mengambil ponselnya yang disimpan di atas meja. Tapi panggilan pada ponselnya membuat Doyoung menatap bingung ponselnya.

Kebetulan sekali. Ia baru saja berniat untuk menelepon Jinhye, tapi perempuan itu menghubunginya lebih dulu.

"Halo?"

"Halo? Doyoung Sunbae?"

Doyoung mengerutkan dahinya saat menyadari jika bukan suara Jinhye yang didengar olehnya. "Ke mana Jinhye?"

"Jinhye mabuk, Sunbae. Kita berada di toserba dekat apartemen kalian. Bisakah Sunbae menjemput Jinhye ke sini? Aku harus mengantar Mina pulang karena dia sama mabuknya dengan Jinhye."

Doyoung sedikit terkejut mendengar ucapan Yoora. "Kalian pergi minum-minum?" tanyanya. "Baiklah. Tunggu sebentar. Aku akan tiba di sana sepuluh menit lagi."

"Iya. Terima kasih, Sunbae."

Doyoung menutup panggilan tersebut dan beranjak menuju kamarnya untuk mengambil jaket lalu pergi dari apartemen untuk menjemput Jinhye.

Doyoung berhenti dengan napas yang memburu karena ia berlari dalam perjalanan kemari. Pandangannya tertuju pada Jinhye yang meyandarkan kepalanya pada meja yang berantakan kemudian beralih menatap Yoora yang masih sepenuhnya sadar, sedangkan Mina, perempuan itu sudah berada di dalam taksi, siap di antar ke rumah.

"Maaf merepotkan, Sunbae. Tapi aku harus pulang sekarang," kata Yoora menatap Doyoung dengan rasa bersalah.

"Iya, tidak apa. Pulanglah. Hati-hati."

"Terima kasih, Sunbae."

Doyoung mengangguk dan menghela napas panjang setelah kepergian Yoora. Ia duduk di kursi sebelah Jinhye dan menatap wajah perempuan itu yang tertutupi helaian rambut.

Doyoung menyingkirkan helaian rambut tersebut dan memperhatikan wajah Jinhye yang memerah karena mabuk. "Park Jinhye," panggilnya sembari menepuk bahu perempuan itu pelan. "Ayo kita pulang."

Jinhye mengerang pelan sembari membuka matanya perlahan dan menegakkan tubuh. "Hm? Oh? Kim Doyoung?" ucapnya dengan mata sayu. Perempuan itu juga sesekali cegukan karena terlalu mabuk.

Doyoung menghela napas dalam kemudian bangkit dan mengulurkan tangannya pada Jinhye. "Ayo, sudah malam, kita harus pulang."

Jinhye mendongak menatap Doyoung kemudian tersenyum lebar. Ia menerima uluran tangan lelaki itu kemudian bangkit dengan sedikit terhuyung, sehingga Doyoung menahan tubuh-nya agar tidak terjatuh. "Kenapa kau bisa ada di sini?" tanya Jinhye setelah berhasil berdiri tegak.

"Temanmu menghubungiku."

Jinhye mengangguk-anggukkan kepalanya dengan senyuman lebar. "Jadi kau menjemputku?" tanyanya senang.

Doyoung mengangguk dan mengeratkan genggamannya pada Jinhye saat perempuan itu kembali terhuyung. "Kau bisa jalan sendiri?"

Jinhye mengangguk dan menarik tangannya dari pegangan Doyoung. "Tentu saja bisa," jawabnya dengan cengiran lebar kemudian disusul satu cegukan.

UNEXPECTED ✔Where stories live. Discover now