12 : The Day

3.2K 497 18
                                    

Jinhye menatap pantulan dirinya di cermin dengan mata yang masih terlihat sembab. Dirinya menangis semalaman karena ia masih belum bisa menerima semua ini. Tapi tidak ada yang bisa ia lakukan selain melakukan semuanya sesuai rencana kedua orang tuanya.

Pertunangan Jinhye dan Doyoung akan berlangsung sebentar lagi. Kedua keluarga sudah berkumpul di hotel yang menjadi tempat acara berlangsung. Dan para tamu undangan juga turut hadir untuk memeriahkan acara.

Suara ketukan pelan pada pintu membuat Jinhye memutar kursinya dan menatap ke arah pintu.

"Masuk."

"Kau sudah siap?"

Jinhye tersenyum saat melihat Sooji–calon istri kakaknya– berjalan menghampirinya dengan senyuman lebar.

"Sudah. Apa acaranya akan dimulai?"

Sooji mengangguk semangat. "Hei, ada apa dengan wajahmu?" tanyanya saat melihat raut Jinhye berubah sedih.

Jinhye menggeleng pelan. "Di mana Jinyoung Oppa?"

"Aku di sini." Jinyoung melangkah mendekat dengan setelan jas rapi dan tersenyum pada sang adik. "Ayo keluar. Semua orang sudah menunggu."

Jinhye berdiri kemudian menganggukkan kepalanya

Йой! Нажаль, це зображення не відповідає нашим правилам. Щоб продовжити публікацію, будь ласка, видаліть його або завантажте інше.

Jinhye berdiri kemudian menganggukkan kepalanya. "Ayo."

"Dia terlihat tampan. Kau pasti akan menyukainya."

Jinhye menoleh mendengar ucapan calon kakak iparnya tersebut dengan senyuman samar.


🌱🌱🌱


Suara tepuk tangan langsung terdengar setelah Doyoung dan Jinhye saling memasangkan cincin pada jari manis mereka.

Jinhye menatap sekelilingnya. Para tamu undangan kebanyakan adalah rekan kerja ayahnya dan Tuan Kim, juga kenalan ibunya dan Nyonya Kim.

Dan Para tamu terlihat menikmati jamuan yang tersaji setelah acara utama selesai.

Jinhye memperhatikan Doyoung yang sejak tadi berdiri di sampingnya.

"Kenapa?" tanya pria itu menatapnya dengan kerutan di dahi.

"Dasimu sedikit miring," kata Jinhye menatap ke arah dasi Doyoung yang memang tidak rapi.

Doyung menundukkan kepalanya dan mencoba untuk merapikan dasinya, tetapi usahanya tidak berhasil dan ia merasakan Jinhye mendekat lalu berdiri di hadapannya. Perempuan itu mengulurkan kedua tangannya dan merapikan dasi Doyoung dengan wajah yang terlihat sedikit pucat, atau karena make up yang dipakainya. Doyoung tidak bisa membedakan.

"Begini saja tidak bisa," ucapnya ketus setelah selesai merapikan dasi pria itu.

Doyoung menatap Jinhye yang kembali ke tempatnya dengan tatapan kesal. "Bukannya tidak bisa. Kau saja yang tidak sabaran."

UNEXPECTED ✔Where stories live. Discover now