28 : I Miss You

3K 469 8
                                    

Jinhye masuk ke dalam kamarnya kemudian mencabut ponselnya yang masih terhubung dengan pengisi daya. Ia menyalakan ponselnya kemudian menunggu beberapa saat hingga suara yang berasal dari ponselnya membuat perhatian Jinhye teralih.

Wah! Ini adalah pertama kalinya media sosial Jinhye penuh dengan notifikasi. Sayangnya itu bukan hal yang baik. Semuanya berisi umpatan dan komentar buruk untuknya.

Jinhye menghela napas panjang kemudian keluar dari aplikasi tersebut. Ia merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur dan menatap langit-langit kamarnya dengan pandangan menerawang.

Apakah semuanya sudah baik-baik saja sekarang?

Jujur saja, Jinhye merasa lega karena hubungannya dan Doyoung sudah diketahui anak-anak kampus. Selama ini ia merasa tidak nyaman karena menyembunyikan soal ini pada semua orang. Lebih tepatnya ia takut jika orang-orang tahu, tetapi sekarang, setelah status mereka tersebar, Jinhye merasa lega dan tenang. Walau pun respon yang ia dapat sesuai dengan perkiraannya, Jinhye tetap merasa lega karena kini ia tidak perlu mengkhawatirkan hal yang sama lagi.

Deringan pada ponselnya membuat Jinhye menghela napas dalam dan meraih benda pipih tersebut. Ia mengerutkan dahinya saat melihat nama yang tertera di layar ponselnya.

"Halo?"

"Aku ada di depan."

"Depan mana?" tanyanya seraya mendudukkan diri di tepi tempat tidur.

"Pintu apartemenmu."

"Apa yang kau lakukan di situ?"

"Tentu saja menunggumu membukakan pintu untukku."

"Ada apa? Kita baru saja bertemu beberapa menit yang lalu."

"Aku merindukanmu."

Jinhye memutar kedua bola matanya malas mendengar ucapan Doyoung.

"Kalau begitu aku masuk, ya?"

"Tidak boleh!" seru Jinhye kemudian berlari kecil keluar kamar.

"Kenapa? Apa kau mengenakan pakaian yang tidak pantas?"

"Tidak, bukan itu. Kenapa kau ingin menemuiku? Kita baru bertemu beberapa menit yang lalu."

"Bukankah aku sudah mengatakannya tadi? Aku merindukanmu."

"Kau membuatku takut."

"Tidak perlu takut, aku anak baik."

"Bagaimana aku tahu kau anak baik atau bukan," sahut Jinhye ketus. Ia berhenti melangkah dan berdiri di depan pintu.

"Kenali aku, maka kau akan tahu jika aku anak baik."

"Tidak mau!"

Bip bip bip bip bip bip

Jinhye menghela napas panjang saat menyadari jika Doyoung menekan password apartemennya.

"Kenapa tidak dibuka jika kau sudah berdiri di sini?"

Jinhye menatap Doyoung yang baru saja membuka pintu apartemen miliknya. "Kenapa? Apa maumu?" tanyanya kesal.

Doyoung tersenyum lebar kemudian menggelengkan kepalanya.

"Lalu kenapa ke sini? Aku ingin istirahat!" ucap Jinhye ketus.

"Aku akan menemanimu istirahat."

Jinhye mengerutkan dahinya. "Apa maksudmu?"

"Maksudku, kau bisa istirahat di kamarmu. Sementara aku akan tinggal di ruang televisi," jawab Doyoung tersenyum samar.

UNEXPECTED ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang