8. Salah paham

14.5K 1.7K 161
                                    

Cahaya matahari telah masuk kedalam kamar menyilaukan seorang CEO tampan yang sedang tertidur nyaman di ranjangnya.

Tapi itu tidak berlangsung lama,

“kakk”

“kak Jeno banguun!”-ujar Jaemin beberapa kali sambil menggoyang-goyangkan tubuh kekar Jeno di bawah selimut.

“kau nanti bisa terlambat kerja”-Jeno bangun dari tidurnya dengan terkejut.

“sekarang pukul berapa!?”-balas Jeno setengah berteriak.

“hampir setengah delapan”

“shitt! Kenapa kau tidak membangunkan ku?”-umpatnya sambil bergegas ke dalam kamar mandi.

Tapi siapa sangka yang dilakukan Jaemin membuat Jeno panik, padahal sekarang masih setengah 7.

Jaemin geleng-geleng kepala lalu keluar kamar Jeno dan mempersiapkan sarapan paginya.

Tapi sebelum itu,

“maafin nana kak! Sekarang masih pukul setengah tujuhh!!”-teriak Jaemin sebelum keluar kamar Jeno.

Sedangkan Jeno di dalam sibuk mengumpati Jaemin dalam hati.

15 menit akhirnya Jeno keluarlah dari kamarnya lalu menuju dapur,

“kau sudah selesai, aku sudah menyiapkan makanan kak Jeno. Makanlah”-ujar Jaemin di sela-sela ia mengambil makanan.

Jeno hanya diam lalu mulai menyantap makanannya.

Hening.

Hanya suara sendok, garpu dengan piring yang saling bertabrakan.

“kak Jeno maafin nana yang tadi”

“hmm”

“dimaafin kan?”

“hmm”

“kak Jeno”

“apa?”-Jeno mendongak dengan malas.

“serius dimaafin kan?”

“brisik”-ujarnya yang membuat bungkam Jaemin .

Selesai makan Jeno berangkat ke kantornya, sedangkan Jaemin mulai membersihkan dapur.











***











Lee’S Company perusahaan milik keluarga Jeno.

Jeno mulai memasuki ruangannya, saat di jalan menuju ruangannya tiba-tiba ia dipanggil oleh seseorang.

“Jen!”

Jeno barbalik badan lalu mendengus malas, “apa?”

“kau sudah mempersiapkan bahan meeting yang ku minta kemarin kan?”

Jeno mengeryit, lalu “ASTAGAA KAK!!”-balasnya sambil menepuk jidatnya sendiri,

lalu berlari ke dalam ruangannya dan mulai melanjutkan pekerjaan yang kemarin sempat ia tunda karena rasa kantuk mulai menyerangnya.

Sampai di ruangan Jeno segera membuka laptop lalu membuka file yang kemarin sempat tertunda, tapi..

“bagaimana bisa? Perasaan kemarin malam aku belum sempat mengerjakannya sampai selesai”-batin Jeno mengernyit heran.

Tiba-tiba Winwin masuk ke dalam ruangannya, lalu Jeno mendongak terkejut.

“ada apa?”

“tidak ada”-balas Jeno tersenyum kaku.

recurrent [nomin] ✓Where stories live. Discover now