11. Bahaya

14.9K 1.7K 212
                                    

Di kediaman rumah Lee Jeno dan Na Jaemin.

Sepasang pasutri itu tampak sibuk dengan kegiatan masing-masing.

Jeno seperti biasa berkutat dengan pekerjaannya sedangkan Jaemin pun sama, sedang merancang album pernikahan kakak Daehwi.

(Kan kemarin proses fotonya, nah ini nyetaknya gtu maksudku).


Hanya merevisi saja, jadi pekerjaan Jaemin telah selesai duluan.

Jam sudah menunjukkan pukul 12 malam, dan sekarang perut Jaemin terasa lapar. Ia menuju ke dapur namun bahan persediaan masak sudah habis, ia lupa untuk berbelanja bulanan.

"Ehmm kak kau mau menemaniku tidak?"-ujar Jaemin takut-takut mengganggu Jeno.

Jeno melirik ke arah Jaemin sekilas, "pekerjaan ku masih banyak, apa kau tidak bisa lihat?"

"M-maaf kak, kalau begitu aku akan keluar mencari makan"

"Hmm"-Jeno hanya berdehem tak peduli.

Jaemin? Pasrah aja lah.

Ia kemudian masuk ke dalam kamar mengganti pakaiannya dengan pakaian tebal miliknya lalu keluar rumah.

Jaemin jalan kaki sendirian di gelapnya tengah malam ini, jalanan sangat sepi, hanya ada suara jangkrik yang saling bersahutan dan lampu penerang jalan yang remang-remang.

Jaemin mencari restaurant terdekat tapi sudah tutup, ia mencoba untuk maju lagi lebih jauh untuk mencari restaurant lainnya yang masih buka.

Akhirnya dapatlah restaurant kimbap, cocok lah kalau jaemin makan itu. Alhasil ia masuk ke dalam dan memesan makanan tapi dibungkus, soalnya gak baik anak perawan malem-malem keluyuran sendirian.

Setelah beberapa menit Jaemin menunggu akhirnya datanglah pesanannya lalu ia keluar dari restaurant dan kembali menuju rumahnya.

Di tengah jalan tiba-tiba ia mendengar sesuatu,

Kresekk kresekk..

Meoww arghhh meowww

Suara itu berasal dari semak-semak di dekatnya, lebih tepatnya di sampingnya kanannya.

Jaemin yang tidak bisa mengabaikan suara itu ia lalu mendekat kearahnya,

1 langkah

2 langkah

3 langkah

"Hai cantiik"-seseorang mengagetkan jaemin.

Bukan dari arah semak-semak tadi melainkan 2 orang di depan jaemin sekarang.

Jika dilihat orang itu sepertinya mabuk,

" Kau sendirian saja, dimana pacarmu?"-ujar yang satunya.

"Apa urusanmu!!"

"Wahaha kau galak sekali, santai saja sama kita"

"Ikut aku yuk cantik"-salah satu orang itu menarik tangan Jaemin, tapi dengan cepat Jaemin segera menghempaskan tangannya dan berlari.

Tapi sial, yang satunya telah siaga dan berhasil menyandung kaki Jaemin sampai Jaemin jatuh dan lututnya menancap batu tumpul di depannya dan membuat lutut Jaemin berdarah.

Sepertinya mereka tidak benar-benar mabuk.

Keduanya tertawa menyeringai "tidak perlu takut, ayo pergi bersama ku"

Orang itu menunduk menyamakan badanya dengan jaemin, lalu memegang dagu nya.

"TIDAKK!!!"

"Ckckck jangan berteriak bodoh!"

recurrent [nomin] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang