recurrent [nomin] ✓

29. Lengkap [END]

± 17000 kata..
Siap-siap bosen!

***

"bagaimana?"

"Bagaimana apanya!?, Kau cepatlah kemari sebentar lagi acaranya dimulai"

"Iya iya sebentar, ini juga sedang menunggu mobil jemputan"

"Kau kemari dengan siapa?"

"Suamiku"

"Waw, kurang lebih 4 tahun kau menghilang ternyata sudah punya suami ya?"

"Diamlah!! Maaf tidak mengundangmu dan Jeno"

"Lupakan, cepatlah kemari"

"Baiklah, ini sedang menuju kesana"

"Oke, aku tutup kakakku memanggilku"

"Ya"

Siapa dia?

Mari kita lihat dibawah !

Jaemin mematikan sambungannya lalu turun ke bawah. Karena Sihoon tadi memanggilnya untuk bersiap-siap menuju ke altar.

"Sudah?"

Jaemin mengangguk semangat.

"Semangat sekali, bahagia terus ya"-balas Sihoon.

"Kakak juga"-balas Jaemin lalu mengecup pipi kakaknya sekilas.

"Ada apa disini main kecup-kecup aja?"

Seseorang datang dengan wajah garang nya. Sihoon hanya mencebikkan bibirnya kesal.

Iya, dia Hangyul.

"Kenapa? Kakak juga mau?"-tanya Jaemin menggoda. Melirik Sihoon dan Hangyul bergantian. Lalu tersenyum smirk.

"Nanti saja ya, setelah acara ku sudah selesai. Kalian berdua boleh kecup-kecupan lama, atau juga boleh buat adik untuk Dohyun"-ujar Jaemin lalu berlari agar tidak terkena amukan Sihoon.

Dohyun itu anaknya Sihoon yang udah lahir.

Hangyul tersenyum miring, adik iparnya itu tau saja apa yang menjadi jalan pikirannya.

"Bagaimana?"

"Apa?!!"-balas Sihoon sengit.

"Yang baru saja Nana katakan?"

"Boleh saja, asal setelah itu kau tidur di luar kamar selamanya"

"Oh tidak bisa"

"Bisa lah yang buat peraturan aku!"

"Tapi aku kepala keluarga"

Sihoon pergi meninggalkan Hangyul yang sibuk mengoceh seperti burung mahal.

Ya seperti itulah kebahagian rumah tangga gyulhoon. Kadang marah tapi setelah itu baikan. Tidak lama, Hangyul mana bisa menahan diri agar tidak dekat-dekat dengan Sihoon?

***

Acara dimulai dengan seksama, para tamu undangan menyaksikan pernikahan itu penuh haru.

Bahkan kedua orang tua pengantin sampai menitihkan air matanya.

Jungkook ingat semua bagaimana perjuangan, dan kerja keras menantunya itu untuk mempertahankan hubungannya dengan anaknya. Bagaimana dia melewati hari-harinya setelah kehilangan sang buah hati.