Dio's Wedding

3.6K 435 95
                                    


A whole new world~~
A dazzling place I never knew...

Suara riuh orang-orang yang sibuk di ballroom pesta pernikahan Dio terdengar sampai ke ruang make up, membuat keluarga inti yang sedang didandani rias pengantin semakin bersemangat menyambut resepsi pernikahan anak terakhir keluarga Tapiheru.

Akad telah dilakukan siang tadi, sekitar pukul satu di masjid yang tak jauh dari lokasi gedung resepsi. Akad diselenggarakan sederhana tanpa adat apapun hanya dengan keluarga dekat saja, bahkan pihak-pihak yang datang pun tidak berdandan segrande saat pesta pernikahan.

Sasa ikut tersenyum bahagia selama menemani Dio dan Nina menjalani hari sah sebagai suami-istri. Mereka berdua sudah lama sekali menunggu momen ini. Dio yang terkesan jarang senyum saja bahkan selalu tertawa di setiap kemanapun langkahnya pergi.

Sasa pun tak banyak bertemu dengan Saga hari ini. Bahkan ia tadi pergi duluan karena disuruh Ibu membantu membungkus souvenir yang lupa dibungkus untuk tamu undangan. Maka dari itu sekitar pukul delapan ia sudah keluar rumah, tidak seperti Saga yang baru datang beberapa jam setelahnya.

Sibuknya pesta pernikahan membuat Sasa dapat dengan mudah memisahkan diri dari suaminya itu. Mengecek catering, memeriksa rias pengantin, menyapa sepupu dan keponakan, hingga memeriksa meja pamong tamu.

Di lain sisi, Saga yang menjadi bestman pun membantu Dio hampir selama pernikahan berlangsung. Mengobrol dengan para bestman lainnya, memeriksa mobil yang akan dikendarai pengantin, hingga memoto keluarga saat prosesi akad berlangsung.

Hampir tak ada yang menyangka bahwa Saga dan Sasa sedang tidak baik-baik saja, karena semua orang pun memang sedang sibuk-sibuknya saat hari H. Saga sampai kaget saat Hasbi datang dengan pacarnya, lupa bahwa Hasbi adalah saudara jauh Sasa.


Unbelievable sights
Indescribable feeling

Sasa membuka sedikit tirai yang mengarahkan ke ruang resepsi. Ruangan besar tersebut dibaluti nuansa natur floral seperti dalam film Crazy Rich Asians.

Alasan Nina rela menunggu dua tahun menyelenggarakan pernikahan mereka hanyalah untuk mendapatkan event organizer ini, karena EO yang bekerja untuk pernikahan mereka sudah terpercaya membentuk pernikahan seperti dalam film tersebut dengan testimoni-testimoni yang baik.

Sudut ruangan ini tak dilalui siapa-siapa perihal semua orang sedang sibuk didandani dan yang sudah siap pun kumpul di areal depan sebelum acara dimulai. Sasa yang memang sengaja ingin didandan terakhir hanya mematung sendirian seakan ingin jauh dari kerumunan.

Melempar pandangan ke berbagai arah, mata Sasa lalu jatuh ke panggung tempat Dio akan berdiri nanti. Di mana Nina akan berjalan dari ujung koridor dan menghampirinya di depan sana. Tempat tersebut seperti singgasana bertema taman hijau yang indah sekali, menyiapkan perasaan haru bagi siapapun yang melihatnya. Gitar dan beberapa alat mainnya sudah bertengger di pojok panggung, tinggal dimainkan ketika acara dimulai.


Soaring, tumbling, freewheeling.
Through an endless diamond sky.

Sasa baru menyadari seberapa lama pun ia telah menikah, ia tak tahu rasanya bahagia berada di bangku pelaminan seperti apa. Ia tak tahu bersyukurnya dipertemukan dengan mempelai pria seperti apa. Ia hanya tau bagaimana rasanya jadi seseorang yang menjalankan pesta pernikahan, bukan sebagai mempelai wanita yang bahagia telah dipersatukan dengan mempelai pria atas nama cinta.

Setidaknya ia bisa membuat Dio dan Nina merasakan cinta itu. Mereka berdua adalah alasan Sasa melakukan ini semua. Bahagia mereka dapat membuat Sasa lebih rela melakukan apa yang sebelumnya tidak ia ikhlaskan.

The Proposal | A Romantic ComedyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang