CINTA ULAT BULU

PENGAGUM RAHASIA

Naik ke kelas dua Zeta masih saja asyik bermain dengan teman – teman, jalan – jalan ke Blok M, berkumpul, rujakan, tetapi masih ada yang tidak berubah sampai kelas dua SMU ini Zeta masih jomblo alias tidak punya pacar, sebenarnya bukannya Zeta tidak mau berpacaran, hanya saja Zeta belum menemukan cowok yang bisa membuat hatinya deg – degan seperti waktu Zeta jatuh cinta dengan Michael.

Satu hari tiba – tiba ada bunyi telepon rumah, saat diangkat suara anak laki – laki terdengar dari ujung telepon

"Halo bisa bicara dengan Zeta?" kata si penelepon tersebut

"iya saya sendiri" jawab Zeta

"Oh ini Zeta kenal ga sama suara aku?" kata si penelepon ini

"ga kenal, emang ini siapa?" jawab Zeta agak ketus

"aku Ade teman sekolah kamu" katanya lagi

perasaan ga ada temen sekelasku yang namanya Ade fikir Zeta

"maaf aku bukan temen sekelasmu tapi aku satu sekolah sama kamu, bolehkan aku telepon kamu dan jadi temanmu" jawab Ade ditelepon seperti bisa membaca fikiran Zeta.

"Iya gapapa" jawab Zeta mulai sedikit ramah.

Dan setelah telepon hari itu Adepun sering menelepon Zeta setiap hari terkadang bisa dua sampai tiga kali, dan ditelepon dia bisa membuat Zeta senang karena banyak obrolan dan hal – hal yang dikatakan Ade membuat Zeta merasa nyaman.

tetapi anehnya Ade tetap tidak mau memberi tahu siapa dia.

Berjalan dua tahun Zeta sepertinya mulai tidak sabar untuk mengenal Ade lebih dalam, belum lagi banyak hal - hal yang membuat Zeta sangat tertarik dengan sosok Ade, dia bisa bermain musik dan menyanyikannya sambil memainkan Gitar dan ini sudah sering ade lakukan di telepon saat mereka berbicara dan mendalami sifat masing – masing.

Anehnya ada satu sosok cowok disekolah, ade kelas namanya Dimas yang mengingatkan Zeta sama Ade, Dimas itu ganteng, bandel dan misterius, tapi yang naksir Dimas juga banyak salah satunya Deva anak kelas satu angkatan dengan Zeta dia selalu mendekati Dimas, tapi apa mungkin Dimas itu Ade fikir Zeta, Dimas kan ganteng ngapain juga dia mesti naksir sama aku yang biasa – biasa aja, Zeta mulai berfikiran agak sedikit pesimis.

Tetapi hati Zeta merasa ada sesuatu dengan Dimas yang membuat dia teringat sosok Ade yang misterius. Terutama saat mata Dimas sering adu mata dengan Zeta saat Zeta memperhatikannya,