CIUMAN PERTAMA

1 0 0
                                    

Sejak SMP Zeta selalu berharap ciuman pertamanya nanti adalah dengan pasangan hidupnya kelak. Dan doa itu mungkin didengar.

Zeta bangun pagi — pagi sekali hari ini, karena ada mata kuliah tambahan yang harus di ikuti. Sampai dikampus suasana masih sepi, Zeta terlalu cepat datang. Sehingga Zeta memutuskan untuk menunggu di lobby sampai teman — teman yang lain tiba, dan benar saja Dito, dan teman — temannya datang menuju lobby dan menghampiri Zeta yang duduk sendirian.

"Tumben Zet pagi — pagi sudah datang" sapa Dito

"iya nih Dit mata kuliah tambahan, harus wajib datang" jawab Zeta santai

dan Zeta melihat Rio, sahabat baik Dito sedang duduk di kursi paling pinggir sedang duduk dan memegang handphonenya

"kaki mu kenapa Rio?" tanya Zeta

"Iya Zet kemarin main basket agak terkilir kakiku" jawab Rio santai.

Rio adalah cowok yang akrab dengan Sari, karena Rio, Dito merupakan sabahat Rahmat yang belum lama ini resmi jadi pacar Sari, Rio terlihat lebih kalem dan cuek dari teman — temannya, wajahnya pun termasuk kategori tampan dan Rio juga sudah memiliki pacar pramugari yang dikenalnya dari SMA, jadi menurut Zeta Rio menarik tetapi bukan orang yang bisa menjadi pacarnya.

"Zet titip handphone sama bukuku ya, aku mau pesan makanan dulu dikantin" pinta Rio,

"oke" jawab Zeta singkat

Zeta tidak bermaksud untuk usil dengan handphonenya Rio, tapi zeta diam — diam memasukkan nomor teleponnya ke kontak handphonenya Rio, Zeta hanya berharap semoga suatu saat Rio akan menghubunginya.

Saat masuk ke kelas di semester tujuh ini, Zeta ada kuliah Pemasaran, dan Zeta masuk ke kelas terlambat di hari pertama, Zeta duduk seperti biasa di bangku paling belakang, dari situ Zeta melihat dia sekelas dengan Dito dan teman — temannya termasuk juga Rio, Zeta pun melihat Sari ada dikelas tersebut.

Minggu depannya di mata kuliah yang sama, ternyata Zeta mendapatkan kursi di depan Rio dan Dito, dan mereka pun bercanda dan obrolan santai mengisi kegiatan mereka selama pelajaran

"Zet, kamu punya pacar?" tanya Rio

"belum" jawab Zeta cepat

"kamu sendiri, pacarmu sudah pulang Rio?" tanya zeta

"tidak Zet, aku sudah putus" jawab Rio

"kok bisa Rio? Kan kamu sudah lama pacarannya" tanya Zeta kepada Rio

"iya Zet, belum jodoh" jawab Rio singkat.

Spidol pun melayang di antara Zeta dan Rio, ternyata obrolan mereka terdengar sampai di depan dosen, dan dosen Pak Amar pun marah kepada mereka. Zeta dan Rio tertawa geli sambil tersenyum satu sama lain.

Hari ini Leni mengundang Zeta, Sari, Rina ke acara ulang tahun dirumahnya, dan Leni pun mengundang Dito, Rio dan teman — temannya untuk datang juga ke rumahnya, dan Rahmat mengajak teman — temannya untuk berkumpul di rumah Sari terlebih dahulu, Sari tahu Zeta tertarik dengan Rio, dan Sari menyuruh Rahmat untuk mengajak Rio dan ternyata Rio benar datang hari itu, tetapi Rio tidak membawa motor seperti teman — teman lainnya, Rio sedang kurang sehat sehingga dia memaksakan untuk datang, Dedi salah satu teman mereka suka pada Zeta, dan Dedi memaksa Zeta untuk ikut bersamanya, tetapi Zeta menolaknya dan Zeta menyampaikan bahwa dia akan bersama Rio perginya naik Angkot.

Zeta senang dengan keadaan dimana hanya ada Zeta dan rio berdua di angkot, justru saat itu mereka jadi lebih banyak saling mengetahui satu sama lain. Disitu Rio menceritakan kenapa dia harus putus dengan mantan pacarnya yang menjadi pramugarai, Rio di selingkuhi, dalam hati Zeta Rio memang bukan laki — laki yang genit bahkan dalam perjalanan itu Rio tidak sama sekali tidak ada tujuan untuk merayu Zeta atau bahkan bercerita tentang gadis lain selain pacarnya, menurut Zeta itu bagus karena berarti Rio type cowok yang setia dan dia putus bukan karena kesalahannya, saat tiba di rumah Leni mereka berdua langsung menuju ke teman mereka masing — masing dan Zeta merasa senang hari itu karena menurutnya kesempatan untuk dekat dengan rio saja sudah merupakan hal yang baik.

CINTA ULAT BULUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang