Part 3

30.8K 3.1K 485
                                    

Jaeyong Fanfiction
By anna

"Aku sudah memberikan suntikan obat penenang pada Taeyong, ia akan tertidur setidaknya 8 jam karena pengaruh obat tersebut."

Penjelasan yang di keluarkan dari mulut Dokter tampan itu membuat Jaehyun mampu menghembuskan nafasnya lega. Nakamoto Yuta, lelaki berdarah Jepang yang berusia 28 tahun itu adalah Dokter pribadi Taeyong semenjak 4 tahun yang lalu 一tepat ketika trauma itu datang menghampiri pria malang itu.

"Bagaimana dengan lukanya?"

Pertanyaan itu terdengar begitu ambigu, dan Jaehyun mengakui jika ia benar menyadarinya. Luka? Luka apa yang ia bicarakan di sini? Luka hati nya atau luka pada telapak tangannya?

Yuta tersenyum samar, lelaki Jepang itu menatap Jaehyun dengan pandangan yang jelas sekali Jaehyun ketahui apa artinya. "Apa begitu parah?" Tanyanya lagi dengan raut cemas yang tak bisa di sembunyikan.

"Jika yang kau tanyakan di sini luka pada telapak tangan serta lehernya, tentu saja tidak. Luka itu akan mengering dalam beberapa hari, tapi jika yang sedang kau tanyakan adalah Traumanya, maka aku dengan berat hati mengatakan jika itu masih ada, tersembunyi jauh di dasar terdalam hati Taeyong." Jelas Yuta dengan begitu ringan.

Jaehyun menghela nafasnya, iris cokelatnya menatap ke arah sepupu jauh nya dengan begitu nanar, "Hyung ini sudah terlalu lama, apa tak ada cara lain untuk menyembuhkannya?" Tanyanya dengan penuh harap.

"Kau tahu bukan, apa yang di alami oleh Taeyong bukanlah suatu hal yang mudah untuk di lupakan. Bahkan aku yakin, sampai mati pun ia akan tetap mengingat kenangan itu di dalam otaknya. Harusnya kau tahu itu Jaehyun." Yuta menghela nafas, lelaki itu menepuk bahu adik sepupunya dengan cara yang begitu hangat, sebelum melanjutkan ucapannya kembali, "Kondisi Taeyong akan menjadi baik dan semakin membaik di setiap waktunya jika kau berada di dekatnya. Jika kau menjadikan Taeyong sebagai prioritas utamamu di atas segala-galanya. Sifatnya yang angkuh dan keras itu hanya sebagai tameng untuk melindungi dirinya sendiri dari kesakitan yang bisa datang kapanpun tanpa ia duga." Lanjutnya dengan wajah yang begitu serius.

Jaehyun memilih diam, laki-laki tampan itu menunduk dengan tangan yang terkepal erat saat kilasan itu kembali datang menghampirinya.

"Meskipun kau adalah salah satu dalang di balik penderitaan yang Taeyong alami, tapi tak memungkiri jika bocah itu masih mencintaimu dengan sangat. Ia hanya sedang mencoba untuk berdamai dengan masa lalu, Jaehyun. Ia mengizinkanmu untuk berdiri di sampingnya, itu berarti dia membutuhkanmu. Terbukti hanya denganmu trauma itu tak datang, sedangkan dengan orang lain? Tanpa di minta trauma itu kembali datang menghampirinya." Yuta kembali menyuarakan pendapatnya, iris hitamnya bertemu dengan iris cokelat Jaehyun, "Kau tahu apa yang harus kau lakukan bukan?" Lanjutnya sebelum pergi meninggalkan mansion mewah itu.

Ya. Jaehyun tahu apa yang di maksud oleh Yuta. Ia harus menjauhkan Taeyong dari orang-orang di masa lalunya kembali.

Setelah kepergian Yuta, Jaehyun memilih melangkahkan kakinya untuk memasuki kamarnya, langkah kakinya terasa begitu berat hingga ia tak mampu untuk berjalan dengan cepat. Baru dua langkah Jaehyun memasuki kamarnya, ia memilih meghentikan langkahnya ketika maniknya telah bertemu dengan tubuh mungil Taeyong yang terbaring dengan begitu lelap di atas ranjang besarnya.

Jaehyun ingat betul ketika Yuta mengatakan jika Taeyong di fonis menderita PTSD (post-traumatic stress disorder) setelah lelaki mungil-nya kehilangan bayi mereka, saat itu Jaehyun hanya mampu terdiam dengan wajah yang menunduk, sedang air mata jatuh dengan begitu deras di wajahnya.

Red Rose 🔞 [JaeYong] END✔️Where stories live. Discover now