Part 7

18.7K 2.5K 1.2K
                                    

Jaeyong Fanfiction
By anna

Maaf ya kalau memang ada oknum yang gak suka dengan cara penulisanku.. mungkin memang benar, cara penulisanku terlalu baku hingga sulit di cerna.. tapi.. aku sendiri sebisa mungkin berusaha sebaik yang aku bisa. Bagiku menulis bukan hanya untuk kesenangan, ini adalah hobiku. Jadi alangkah baiknya tidak menyamakan salah satu penulis dengan penulis yang lain.

Karena semua memiliki ciri khasnya sendiri.. dan itu juga termasuk aku. Mengkritik boleh, tapi aku hanya menerima kritikan yang membangun. Gak boong moodku ancur jika selalu di kritik tentang hal-hal yang gak penting...

Dah lah ya.. selesai cuap2nya..

Happy reading..


Lampu kristal yang tergantung di langit-langit ruangan itu sengaja di biarkan menyala, sedang gorden besar berwarna abu-abu yang menjuntai dari langit-langit hingga jatuh pada lantai itu, menutupi setiap jendela besar yang mengelilingi; meminta dengan cara terhalus pada sang mentari untuk tidak membiarkan cahayanya masuk barang sedikitpun. Suhu berubah menjadi lebih rendah dengan bantuan Air Conditioner yang memperlihatkan angka dua puluh dua derajat pada remote nya. Waktu baru menunjukkan pukul empat sore namun Jaehyun memilih untuk merebahkan dirinya tepat di samping Taeyong yang masih setia memejamkan matanya. Keduanya terbalut dengan selimut berbahan sutra yang begitu lembut; menghalang hawa yang dingin itu untuk menyentuh kulit mereka. Lengannya bertengger nyaman di pinggang yang lebih mungil, mengerat dengan pasti di iringi kecupan-kecupan lembut penuh dengan penyesalan di setiap jengkal kulit wajah Taeyong.

Ruangan besar yang tak lain adalah kamar tidur pribadi milik mereka masih terlihat sama, keheningan yang begitu memuakan menjadikan latar belakang yang Jaehyun pilih untuk melengkapi sisa-sisa penyesalan di dalam dirinya. Jaehyun kembali menyempatkan diri untuk melumat bibir sang tunangan dengan begitu lembut dan berhati-hati, sedangkan asanya telah kembali melayang jauh sebelum si mungil datang dan memergoki tingkah laku bejatnya. "Maafkan aku, jika tingkah bejatku belum bisa sepenuhnya menghilang. Seharusnya aku mengingatmu ketika dorongan itu kembali datang untuk menggoda. Maaf karena aku belum bisa berubah seutuhnya, maaf Baby." Bisiknya penuh penyesalan.

Jaehyun tahu, ucapannya bagaikan omong kosong yang menjijikan. Tapi ia bersumpah jika semua yang ia ucapkan hanyalah kejujuran dari hatinya. Kesalahan masalalu memberikan satu goresan pelajaran yang begitu berharga untuk dirinya, dan ia tak lagi mau untuk kembali ke masa itu 一ke masa dimana hanya keberengsekan bak iblis yang menjadi teman setia di setiap langkah kakinya.

Jaehyun adalah bajingan yang sesungguhnya. Ia tumbuh besar tanpa pengawasan orang tua, hanya materi yang selalu membasahi setiap jengkal tubuhnya, di tambah lagi ia sempat hidup sendiri di benua Amerika selama empat tahun. Kebebasan adalah sahabatnya dan ke brengsekan adalah partner terbaiknya. Hobi yang ia sukai tentu saja menghambur-hamburkan uang, mabuk, balap liar hingga bercinta dengan jalang-jalang kelas atas.

Kebiasaan itu tentu saja terbawa hingga ia menempati posisi sebagai Pemilik dari seluruh kekayaan Jung. Ia tak menyia-nyiakan jabatannya sebagai CEO dari salah satu Agency ternama di Korea. Menjadikan perjanjian hitam di atas putih adalah salah satu yang ia tawarkan pada Trainee yang ingin debut namun tak memiliki materi yang cukup untuk menyokongnya.

Hei apa kau kira hanya dengan menjadi trainee, lalu melakukan pelatihan untuk beberapa tahun, dan kemudian kau akan mendapatkan debutmu untuk menjadi artis terkenal di kemudian hari? Apa kalian pikir mereka memiliki siklus yang seperti itu?

Red Rose 🔞 [JaeYong] END✔️Where stories live. Discover now