Part 12 (Flashback)

13.5K 2.1K 495
                                    

Jaeyong Fanfiction
By anna


Kangen gue gakk..
Wkwkkw... dah lah ya cus.. don't forgot to hit the star button and Comment.. thank you...

Happy reading...

Bagi Lee Naeun, Lee Taeyong itu adalah sebuah kesalahan dan sebuah kesialan.

Sebuah kesalahan karena telah dengan lancang terlahir ke dunia.

Sebuah kesialan karena ketidakberuntungan keluarganya semenjak Lee Taeyong berada di antara mereka.

Naeun sangat membenci Taeyong, mungkin hingga matipun kebencian itu masih begitu mendarah daging di setiap darahnya yang berubah menghitam, di setiap celah tubuhnya yang menyusut hingga termakan oleh hewan melata yang hidup di bawah tanah.

Bermula dari kecelakaan yang mengakibatkan dirinya harus di keluarkan secara tidak terhormat, hingga calon tunangannya yang di rebut karena kejalangan pria menjijikan itu.

Taeyong tak lebih penting dari impiannya dan sudah sepantasnya hama sepertinya harus di singkirkan hingga tak bersisa.

”MASIH BERANI KAU DATANG KEMARI ANAK SIALAN?”

Suara itu jelas sekali terdengar di indra pendengarnya, sedang indra penglihatannya juga menangkap bagaimana wajah sang adik yang terlempar ke kanan dengan sangat cepat saat satu tamparan menjadi penyambut kedatangan benalu di dalam keluarganya.

Dengan tangan yang tersimpan di dada dan dagu yang terangkat naik, Naeun berjalan dengan begitu percaya dirinya berdiri di samping sang ayah, tak lupa satu tatapan penuh dendam ia layangkan secara percuma pada lelaki di depannya.

Sedang di ujung ruangan telah berdiri satu wanita paruh baya yang menatap ke arah mereka dengan pandangan sendunya. Kedua tangannya menaut dengan remasan sarat akan kegelisahan. Ia ingin menolong, ia ingin membela anak bungsu nya namuh ia tak memiliki daya apapun.

Hanya menyimpan rasa sakit serta tangisannya saat lelaki mungil yang pernah di kandungnya selama sembilan bulan itu mendapatkan begitu banyak kekerasan serta pelecehan secara verbal dari suami dan anak sulungnya.

”Aku tidak menyangka setelah apa yang kau lakukan padaku, kau berani untuk datang kemari. Berani untuk menunjukkan bagaimana wajah jalangmu ini dihadapanku.” Desisnya sarat akan amarah, kukunya yang panjang terasa begitu kebas karena menahan keinginannya untuk membuat satu ataupun dua goresan luka di wajah menjijikan itu.

Taeyong menunduk dengan tangan yang terselip pada pipinya yang memerah, retina sekelam malam miliknya hanya mampu menangkap sepasang sepatu berhak tinggi milik kakak perempuannya. ”Apa menurutmu aku akan terus membiarkanmu menang dalam menindasku? Tak cukupkah selama lebih dari 10 tahun aku mengalah padamu?”

Kalimat itu terdengar begitu impulsif; sama sekali tak mencerminkan bagaimana patuh dan tunduknya Taeyong sebagaimana mestinya.

Dan hal itu cukup membuat kedua orang yang lain menatapnya tak senang, cukup terkejut namun tidak cukup untuk membuat keduanya menjadi kecil di hadapan Taeyong.

Suara Taeyog terlampau datar, disertai decihan dari ranum kemerahan miliknya  一bahkan ketika ia mendongak, sepasang kelamnya tak lagi menunjukkan bagaimana perasaannya di rajam oleh puluhan tombak, di lukai oleh ribuan pisau.

”BERANINYA KAU!”

”Maafkan kelancangan anak tidak tahu diri ini Appa, tapi haruskah aku mengingatkanmu bagaimana anak kesayanganmu itu begitu tinggi hingga layaknya bintang yang bersinar di awan yang gelap?” Taeyong memotong begitu saja ucapan sang ayah, hanya kekehan penuh dengan penghinaan yang ia keluarkan. Sudah cukup ia menunduk, sudah cukup ia mengalah dan menjadi seorang pengecut yang tak tahu diri.

Red Rose 🔞 [JaeYong] END✔️Where stories live. Discover now