Part 33

16.2K 2.2K 592
                                    

Jaeyong Fanfiction
By anna

Kenapa pada berharap Taeyong meninggal.. wkwkwk astaga.. shock aku baca komenan kalian.. Gak ada death chara ya... ending sesuai dengan ekspetasi kalian masing-masing..

Jan lupa... komen dan votenya...

Happy reading...



"Taeyong."

Hening yang tercipta sejak satu jam yang lalu masih terasa begitu mencekam, jantung yang berdetak dengan begitu cepat itu nyatanya datang tanpa tahu malu, meninggalkan deru nafas yang berhembus seiring dengan terciptanya kepulan atmosfir yang memenuhi setiap celah partikel terkecil di ruangan itu. Sedang tangisan kini telah terhenti, di gantikan oleh tatapan kosong yang tertuju pada bingkai foto yang masih setia lelaki mungil itu pegang.

Jaehyun masih membiarkannya, membiarkan bagaimana Taeyong menikmati indah dari sosok menggemaskan bayi kembar mereka, membiarkan bagaimana tatapan hangat serta emosi yang tak pernah bisa tersalurkan oleh si mungil kini pecah begitu saja ketika kelamnya membingkai foto itu dengan kerinduan telak.

"Apa kau senang mendapatkan mereka?" Jaehyun mencoba peruntungannya lagi, meskipun tenggorokannya terasa begitu menyakitkan ketika ia memaksakan suaranya. Tak ada gunanya lagi menjadi lemah, ia bahkan mempelajari begitu banyak ㅡbagaimana cara kehidupan itu berjalanㅡ untuk kali ini. Bagaimana ketika kesakitan datang menyapa dinding hatinya, bagaimana ketika penyesalan menyangkut di setiap perkataannya, dan bagaimana ketika kesengsaraan menikamnya.

Rasa sakit itu ia akan menikmatinya meskipun terpaksa, mengukirnya di setiap detik ingatannya dan memberitahukan pada jiwanya agar terus mengingat akibat yang akan di dapatkan jika ia melakukan suatu hal yang merugikan, setidaknya itu semua akan memperingatinya di masa depan agar tak lagi membuat satu kesalahan yang sama, satu kesalahan yang mampu membuatnya jatuh hingga tak sanggup lagi untuk bangkit kembali.

"Aku senang."

Kalimat Taeyong terlalu pendek untuk seseorang yang telah sabar menunggu sejak satu jam yang lalu, Jaehyun tak memperdulikannya. Yang ia perdulikan hanyalah, bagaimana ia untuk pertama kalinya mengambil langkah yang begitu tepat.

Lalu semuanya datang begitu saja, mengalir layaknya air yang mengalir ketika Jaehyun memutuskan untuk membuka mulutnya guna mengenang apa yang terjadi, "Aku mendapatkan itu dari Mommy." Satu kalimat itu berhasil untuk menghentikan usapan jemari Taeyong pada bingkai. Jaehyun terkekeh masam, ia tanpa memikirkan apapun lagi kini mulai membawa Taeyong untuk duduk di pangkuannyaㅡbersiap untuk menceritakan bagaimana mula kisah ini terjadi. Sedangkan ia mulai menyamankan diri pada sandaran sofa yang di duduki, ini akan menjadi kisah yang begitu panjang.

"Aku membayar itu semua dengan kepatuhan atas perintah ibuku, ia memintaku untuk menuruti semua kemauan Naeun dan kemudian aku bisa mendapatkan foto itu untukmu." Jaehyun menghentikan ucapannya ketika tubuh yang berada di atas pangkuannya menegang, maka dengan gerakan yang begitu hati-hati ia mengusap punggung rapuh itu lembut, "Dia ingin aku belajar dari kesalahan, Mommy ingin aku berubah dari Jaehyun sialan yang egois menjadi Jaehyun yang lebih baik lagi. Ia marah ketika mendapati kau begitu hancur, ia marah ketika mendapati kedua cucunya bahkan tak sempat merasakan udara menyapa paru-paru muda mereka. Mommy memakiku hingga membuatku tahu jika kata penyesalan itu ada, ia mencercaku hingga hatiku yang buta dan tamak menyadari jika kau adalah satu-satunya yang pantas dan yang kuinginkan untuk bersanding denganku sampai ajal menjemput."

Red Rose 🔞 [JaeYong] END✔️Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon