19

8.5K 1K 129
                                    

"Pada akhirnya kau dan aku akan selalu dipertemukan kembali dengan tujuan yang tak pernah kuketahui."

***

Sudah seminggu lebih Michelle menjauh dari Rifqi. Dia masih menjalankan keinginan Rika sampai detik ini. Walaupun sakit untuk dijalani Michelle yakin ini adalah jalan yang terbaik untuknya. Sudah seharusnya Michelle melupakan sosok itu lagi. Karena dia akan semakin terluka apabila terus mengingatnya.

Jam istirahat kali ini Michelle dan Sarah memutuskan untuk membeli makanan dari kantin kampus. Jadual hari ini tidak terlalu padat, maka dari itu mereka sepakat untuk bersantai-santai sejenak sambil menikmati makanan kantin yang tak kalah enaknya dari makanan kafe ternama.

"Chelle lo gak akan temuin dia lagi? Sumpah dia ga berhenti nanyain elo dari minggu lalu," Sarah menunjukkan pesan-pesan yang dikirim oleh Rifqi. Isi pesannya benar-benar dipenuhi oleh namanya.

Sarah sudah mulai risih dengan Rifqi yang selalu memenuhi notifikasi ponselnya dengan pesan-pesan berisi pertanyaan mengenai Michelle. Perempuan itu merasa seperti jembatan cinta di antara Rifqi dan Michelle dan posisi itulah yang sangat Sarah benci. 

"Gue udah janji ke tunangannya Sar, gue harus jauhin dia," jawab Michelle lesu. 

Michelle kali ini sangat tak berselera untuk menyantap makanannya. Padahal yang ada dihadapannya saat ini adalah makanan favoritnya yang tersedia di kantin kampus yaitu soto Bandung.

"Terus lo gak mau gitu temuin dia sekali lagi sebelum dia jadi milik orang lain?" Sarah masih tidak setuju dengan pilihan Michelle untuk menjauh dari Rifqi. Kalau Sarah ada diposisinya, dia pasti tak akan melakukan permintaan itu atau seenggaknya dia bertemu dengan lelaki itu untuk terakhir kalinya.

Michelle tak menjawab. Sebenarnya bisa saja dia bertemu dengan Rifqi sebelum hari pernikahannya. Namun dia rasa sebuah kata perpisahan hanya akan membuatnya semakin tidak ikhlas untuk meninggalkannya. Kata perpisahan hanya akan membuatnya semakin berat untuk melupakannya.

Michelle mengalihkan pandangannya ke sekitarnya, dia benar-benar sudah tidak berselera untuk memakan makanan favoritnya. Matanya menyapu setiap sudut kantin sampai akhirnya matanya bertemu dengan sosok yang sedang berlari ke arahnya. Michelle menyipitkan matanya untuk memperjelas pengelihatannya.

Ternyata dia adalah Rifa. Michelle mengerutkan keningnya, dia berusaha untuk mengingat apakah dirinya mempunyai janji dengan Rifa. Namun setelah dipikir-pikir berulang-ulang kali dia merasa tidak mempunyai kepentingan apapun dengannya. Michelle juga segera memeriksa ponselnya yang dari tadi berada di saku celananya. Ternyata ponselnya sudah dibanjiri oleh belasan notifikasi dari Rifa yang belum sempat dia baca.

"Chelle, kok lo gak bales chat gue sih," gerutu Rifa dengan nafasnya yang tidak beraturan.

"Sorry banget gue dari tadi gak buka hp," Michelle meminta maaf.

"Gue butuh bantuan lo buat acara kampus tahunan, boleh ya?" Ujar Rifa tanpa bertele-tele. Dia bahkan tidak mengatur nafasnya terlebih dahulu sehingga saat ini nafasnya masih tersengal-sengal.

"Tumben banget tahun ini lo mau gue terlibat di acara kaya begituan," Michelle berkomentar. Dia tahu Rifa tidak pernah mengajaknya untuk turun tangan dalam acara kampus karena dirinya yang sangat sibuk dengan kepadatan jadwal perkuliahan.

"Soalnya tahun ini kita ngadain lomba olahraga antar fakultas, dari eksternal juga bisa sih sebenernya kalau ada yang mau ikut berpartisipasi," jelas Rifa, kini nafasnya sudah mulai teratur kembali.

"Kan lo tau sendiri gue paling gak bisa olahraga, baru stretching aja gue udah keseleo," Michelle tersenyum masam, ajakan Rifa barusan terdengar seperti sindiran.

"Ya gue gak akan nyuruh lo ikut lombanya lah, biarin temen-temen cowo lu aja yang ikutan lombanya. Lo jadi P3Knya aja sama temen-temen perempuan lo di FK," Rifa memperjelas tugas-tugas yang akan dilaksanakan oleh Michelle apabila dirinya ikut berpartisipasi dalam acara kampus tahun ini.

"Gak ah, kita sebentar lagi ujian Fa. Lagian P3K tuh bukan anak FK juga gak-papa lah, kalaupun ada yang cedera pasti gak akan parah-parah banget," Michelle menolak tawaran Rifa.

"Yah justru itu yang bikin unik, P3K yang langsung ditanganin sama perempuan-perempuan FK. Bantu gue yaa please Chelle, acaranya pasti meriah banget kalau kalian ikut berkontribusi sekaligus mempererat tali antar mahasiswa di Presavy University juga," Rifa memohon sambil memajukan bibirnya sesenti.

"Gak," untuk kedua kalinya Michelle menolak ajakan Rifa.

"Eh Sarah, anak hukum ganteng-ganteng loh apalagi kalau pas lagi main basket. Uhh, lo gak akan kuat deh liatnya," bisik Rifa tepat didepan telinga Sarah namun bisikan itu masih bisa terdengar oleh Michelle.

"Wah seriusan? Ayok lah Chelle kita ikutan yah, tahun ini aja. Anak FK juga perlu hiburan sebelum ujian, nanti pada stress loh kalau terlalu di-push," kini Sarah lah yang memohon kepada Michelle.

"Wahh parah lo ngehasut temen gue sekarang," Michelle menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Ikut yaa Chelle, kalau nggak gue kasih tau Rifqi sekarang lo ada di sini sama gue," kini Sarah mencoba untuk mengancam Michelle. Tentu saja ancaman itu akan berhasil untuk meluluhkan sifat Michelle yang keras kepala.

"Yaudah lah iya, tapi awas sampenya lo ngasih tau informasi apapun tentang gue ke dia," Michelle memperingatkan Sarah.

"Siap Bu dokter, aman," Sarah langsung memperagakan postur tubuh seorang prajurit yang sedang memberikan hormat kepada atasannya.

"Yaudah gue cabut dulu yak, 10 menit lagi gue ada kelas," Pamit Rifa.

Sebelum Michelle dan Sarah membalas pamitan Rifa, perempuan itu sudah menghilang entah kemana. temannya yang satu ini memang sangat gesit. Wajar saja dia bisa berlari cepat karena dahulu dia sempat memenangkan lari maraton. Sangat berbanding terbalik dengan Michelle yang payah dalam bidang lari, terutama soal lari dari masa lalu.

Sekeras apapun usahanya untuk menghindar dari masa lalu. Masa lalu itu akan datang dengan sendirinya dengan berbagai cara. Michelle tahu usahanya untuk menghindar dari Rifqi itu sia-sia karena pada akhirnya Rifqi akan menemukannya lagi, bagaimanapun caranya.

***


Vote dan Comment buat next part!

Instagram :

Putrizhr

Chachaii_

Hai semuanya, gimana nih sama part yg ini? Semoga masih pada tetep suka yaa sama ceritanya. Tetep terus ikutin cerita aku yah karena kedepannya bakal banyak kejutan buat kalian semua. Seperti biasa, 1,5 readers 300 vote aku langsung up yaa..

Ohiya buat kalian yang akun IGnya mau di follback sama aku, capture bagian favorit dari cerita CLBK, masukkan ke Snapgram dan jangan lupa tag akuu @putrizhr dan @chachaii_. lima orang pertama yaa!

See u!!

CERITA LAMA BELUM KELAR - CLBK (IPA & IPS 2)Onde histórias criam vida. Descubra agora