Chapter 36

4.9K 256 2
                                    

Kali ini pasangan yang baru saja bahagia sedang menikmati hari-hari indah mereka. Siapa lagi kalau bukan Laura dan Gabril? Sejak pertama kali mereka menjalin hubungan, keduanya menjadi sangat dekat, walau terkadang Gabril sedikit canggung dan malu-malu kepada Laura.

"Ra, lo pernah mikir gak sih hubungan kita bakal berjalan berapa lama?" Tanya Gabril dengan tangan yang mengelus kepala Laura lembut. Kini mereka sedang duduk di taman lebih tepatnya malam hari, melihat bagaimana indahnya bintang dan bulan yang menghiasi langit malam.

"Nggak tuh, emangnya kenapa?" Balas Laura.

"Gapapa, cuma nanya aja."

Laura menegakan tubuhnya, menatap Gabril lekat dengan tangan yang bertautan dengan tangan kekar Gabril. "Jujur sama gw, lo udah move on ke gw kan, Bril?" Dilihat dari raut wajahnya, Laura terlihat sedikit berharap.

Apapun isi hati Gabril, itulah yang harus dirinya ketahui, bukan?

"Kalau boleh jujur sih gw gak bisa," Gak bisa? Gak bisa apa? Laura membeku mendengarnya, "gw gak bisa gak jatuh hati sama lo." Lanjut Gabril membuat sudut bibir Laura terangkat menciptakan senyum yang begitu imut menghiasi wajah cute Laura.

"Jadi?"

"Gw itu tipe cowok yang gampang jatuh cinta, tapi gw agak susah buat melupakan. Tapi tenang, Ra, Clara itu udah gw anggap sebagai Adek gw sendiri. Gw sayang sama dia." Ungkap Gabril yang hanya mendapat anggukan dari Laura.

"Tapi rasa sayangnya beda kan kalau ke gw?" 

Gabril menarik hidung Laura gemas sambil menjawab, "Iyalah, Sayang."

"Janji sama gw, Bril. Apapun alasannya lo gak boleh ninggalin gw. Gw sayang sama lo." Ujar Laura sungguh-sungguh. Rasa nyamannya ketika bersama Gabril membuatnya semakin menggilai pria itu.

"Itu alasan kenapa gw gak boleh ninggalin lo, karna gw juga sayang sama lo."

❤❤❤

Kembali ke sekolah, saat ini Clara sedang di dalam perpustakaan bersama dengan Laura, Gabril dan yang pasti, Reyga.

Diliriknya sang sahabat yang tengah menatap ponselnya di pojokan perpustakaan, Clara menghampirinya. "Lo ngapain sih main hape di pojokan begini, lagi nonton anu lo yaaa?" Goda Clara mengada-ngada. Habis dilihat dari raut wajahnya Laura terlihat sangat tegang.

"Gila lo!" Balas Laura menanggapi agak malas.

"Lo lagi ngapain?"

"Ini lho Abang gw neror gw." Jelas Laura membuat kedua mata Clara membulat mendengarnya.

"Neror? Haha, lo gila. Gw kaget anjir, lagipula emangnya lo punya Abang? Gw gak pernah liat tuh, lo juga gak pernah bilang." Benar, untuk masalah Abangnya Laura, Clara sama sekali tidak tahu.

"Ada lah Abang gw."

"Diteror gimana emangnya? Aneh banget dah." Clara mendekat kearah Laura dan menatap ponselnya tersebut.

Bagasat!
Lo udh jadian sma cowok sedeng itu?
Haha, tunggu aja dikit lagi hubungan lo sama dia bakal ancur!

Clara tercengang membacanya, bisa-bisanya seorang Abang rela mengetik kalimat seperti itu kepada Adiknya sendiri.

"Ini bener Abang lo yang ngirim?" Tanya Clara yang sama sekali tidak mengedipkan matanya. Begitu kaget.

Ganteng, Romantis, Tapi SadisWhere stories live. Discover now