O8 / anjing kecil

751 228 21
                                    


hari ini adalah hari libur, jiheon berniat untuk mengajak anjingnya pergi jalan jalan ke stadion sepak bola. sekalian mengajak doyoung untuk pergi jalan bersama karena gadis itu tahu, doyoung butuh refreshing.

semenjak kejadian itu, doyoung jadi berubah. dia tampak lebih dingin dari biasanya, tidak ada lagi lekuk di pipinya karena tidak pernah tersenyum. doyoung menjadi lebih pendiam, lebih pendiam dari jiheon.

entahlah, mungkin gangguan dari makhluk tidak nyata itu benar benar merubah pemuda itu menjadi sedrastis ini.




















































ting tong!

"hai, selamat pagi! baru bangun ya~"

doyoung yang baru saja membukakan pintu pun menggaruk belakang kepalanya. piyama biru langit, rambut acak acakan, mata yang belum terbuka sempurna, suara serak. benar benar khas bangun tidur.

"ah iya nih hehehe."

tiba tiba anjing kecil yang dibawa jiheon melompat dari gendongannya dan beralih menghampiri doyoung, menarik perhatian pemuda itu.

"hei, lihat! siapa ini yang datang~ hm? halo, tobi! kamu kok jadi besar gini sih?"

doyoung berjongkok dan mengelus kepala anjing kecil jiheon—namanya tobi. kemudian menggendongnya dengan gemas sambil sesekali mencium pipi anjing itu. jiheon pun terkekeh melihatnya.

"tobi jangan masuk, hei! gak sopan ya kamu!" pekik jiheon sambil berkacak pinggang. tobi berlari ke dalam rumah doyoung dan duduk di lantai sambil menonton tv. ada ada saja.

"gapapa biarin aja, masuk aja dulu, yuk. gue mau mandi dulu." kata doyoung, kemudian jiheon mengekor masuk ke rumah keluarga kim yang luas itu.

"eh btw, lo mau ngajak gue kemana? yang di chat kemaren?" tanya doyoung.

"ah itu~ ada deh~"
































































































singkat cerita, mereka berdua dan anjingnya jiheon sudah berada di lapangan luar stadion sepak bola. mulai dari mengajak tobi lari lari, bermain boomerang yang doyoung bawa dari rumah, mencoba scooter yang disewa, membeli cemilan untuk dimakan bersama, dan berakhir bertemu taeyoung yang sedang bersepeda sendirian.

"duh, jiheon sama tobi aja gih, biar gue sama doyoung." seru taeyoung tiba tiba.

"loh, kenapa?"

"biar gue gak keliatan jomblonya. enak aja lo berduaan. masa gue sama tobi, ngenes jadinya." lanjut taeyoung, sambil memarkir sepedanya dan duduk bersama kedua orang itu.

kedua orang itu kompak mengernyitkan dahi tidak mengerti. jiheon yang berada ditengah dua pemuda itu hanya mengelus tobi sambil menatap taeyoung penuh tanya. sedangkan doyoung di ujung sebelah sana melotot pada taeyoung itu seolah berkata 'diem gak lo bangsat!'.

"maksudnya?" tanya jiheon.

"a-ah enggak, gak jadi, ji." sahut taeyoung tergagap, kemudian hening. ketiganya sibuk dengan kegiatan masing masing sambil beristirahat di trotoar.

doyoung mengedarkan pandangan ke depan. tepatnya ke arah gerbang utama stadion yang tak jauh dari tempat mereka duduk. doyoung tidak melihat keberadaan gadis itu di depan sana, di persimpangan jalan itu. hanya ada angin disana.

hm, baguslah. berarti gadis itu menuruti perintah doyoung untuk pergi kemarin. itu artinya doyoung bisa tenang sekarang. tak ada suara yang mengganggunya lagi, tak ada suara meminta tolong lagi, dan tak ada sosok gadis yang selalu membuat doyoung salah fokus ketika berkendara melewatinya.

gadis itu pergi dengan semudah itu. namun doyoung belum sepenuhnya tenang, masih ada sesuatu yang mengganjal di hatinya. entah apa itu. semoga saja bukan tentang gadis itu.

"TOBI JANGAN LARI KESANA!" pekik jiheon tiba tiba. anjing kecilnya itu tiba tiba berlari dari pangkuan jiheon entah kemana.

"haduh mau kemana sih tobi..."

"kejar aja, ji. takutnya malah ke sawah. gak elit dong anjing maennya di sawah. kecuali tobi-nya berubah dulu jadi power rangers eh maksudnya jadi kerbau. baru cocok." celoteh taeyoung, lalu mendapat tepukan keras di punggungnya.

"haha garing anjir." komentar doyoung.

mereka bertiga pun mengikuti kemana arah anjing itu pergi. taeyoung pun meninggalkan sepeda bmx-nya begitu saja karena fokus mengejar tobi.

"duh, masa larinya kesana sih?" keluh jiheon, napasnya tersendat. baru saja berlari sedikit dia sudah lelah, kemudian gadis itu berkacak pinggang sambil mencari tobi yang berlari sangat cepat.

doyoung pun sama lelahnya. pemuda itu jarang berolahraga, pantas saja dia mudah kelelahan. doyoung pun menggulung hoodie hijau neon-nya sampai sikut. matanya mulai menyipit, membiasakan dengan cahaya matahari yang saat ini lumayan terik.

"gak biasanya tobi kabur kayak gini kan?" tanya doyoung.

"iya, dia gak pernah kabur sejauh ini. pasti dia bakal balik lagi, tapi sekarang udah mau setengah jam gak balik balik." jelas jiheon.

"apa jangan jangan dia kabur ke hutan?!" sambar taeyoung histeris.

"diem lo. gak usah memperkeruh suasana." ketus doyoung.

"tapi serius... gue liat dia lari kesana..."

crossroads ✓Where stories live. Discover now