15 / lalalilala

661 195 12
                                    


"dude, bangun dude."

taeyoung tak kunjung bangun dari tidurnya. maka terpaksa doyoung menampar pipinya dengan sekali tampar, membuat korbannya mengeluh sakit.

"ck, sakit bego, pipi gue jadi nyut nyut-an." protes taeyoung sambil memegang pipinya yang terasa panas.

"heh, lo sakit bohongan, ya? ngaku." tuding doyoung. "soalnya muka lo gak ada tampang lagi sakit keras."

"goblok, lo doain gue sakit keras, hah?!"

pemuda itu menyipitkan mata, kemudian mencondongkan kepalanya pada taeyoung, membuat taeyoung refleks memundurkan kepala.

"apa sih?! gue cuma asma ringan aja, bukan kronis. jauh jauh lo dari muka gue!"

taeyoung takut doyoung akan melakukan hal yang iya iya padanya. namun selanjutnya doyoung termangut mangut. "oh, bagus deh gak kemasukan setan. gue takut lo kayak yuna."

awalnya dia tidak mengerti, namun sudut bibirnya perlahan tertarik ke atas. "cieeeee, ngekhawatirin gue yaaa?~"

"dih? amit amit anjir, gue masih normal ya!" sewot doyoung.

"doyoung cepetan! kita hampir deket sama air terjun!" seru yuna dari kejauhan.

"siap grak, nyonya!" jawab doyoung malas. kemudian tungkainya bergerak mengikuti punggung yuna yang berjalan paling depan dengan jiheon.




















































AAAAUUUU~~

deg!





















































"ck, jeongwoo lagi jeongwoo lagi." umpat doyoung, frekuensi langkahnya dipercepat karena lolongan itu terdengar keras dari tempatnya berjalan.

itu berarti mereka dekat.

"bukan jeongwoo, tapi werewolf." koreksi taeyoung.

"sama aja lah!"

suara lolongan itu kini tergantikan menjadi suara derap langkah yang saling bersahutan. langkah itu sangat cepat, kemudian dengan cepat juga serigala itu menemukan presensi duo kim itu, membuat mereka kompak membulatkan mata.

"HEH CEWEK CEWEK CEPETAN LARI, WOY! ADA SERIGALAAA!!!"

taeyoung lari secepat kilat mendahului yuna dan jiheon. yuna mengernyit, tadinya gadis itu berniat bertanya pada doyoung, namun pemuda itu langsung mendorong punggungnya dan jiheon.

"udah nanyanya nanti aja, cepetan lari sana! serigalanya ngejar kita lagi!"

mereka berempat pun berlari menghindar dari kejaran tiga serigala itu sambil mencari dimana titik suara air terjun kian terdengar. dengan sekuat tenaga doyoung memapah kakinya menuju tempat tujuan, karena tiba tiba saja kakinya seperti tertusuk sesuatu, membuat ototnya mati rasa.

"doyoung kenapa? kok pincang gitu?" tanya jiheon mendekati doyoung yang tiba tiba berhenti.

"gapapa, lanjut aja sana."

doyoung terus berlari tanpa bicara sepatah kata pun lagi, lalu mengekori taeyoung yang memimpin paling depan. hingga sebuah pemandangan indah menyapa kedelapan mata mereka.

crossroads ✓Onde as histórias ganham vida. Descobre agora