18| Rapat Ajang Sindir

6.4K 541 64
                                    

Vote + Komen

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Vote + Komen.

Happy reading❤

****

Hari ini SMA Cakrawala kembali sekolah seperti semula, bagi kebanyakan murid weekend dua hari tidaklah cukup. Tapi apalah daya?

Kebetulan sekali hari ini sedang diadakan rapat OSIS, membahas rencana untuk acara pentas seni tahunan.

Dan saat ini Elvano dan Zea serta anggota OSIS lainnya sedang mempersiapkan keperluan apa saja yang akan digunakan ketika rapat berlangsung.

Elvano tak henti-hentinya membuat Zea mengumpat karena kelakuannya yang sangat-sangat dibawah standar manusia berakhlak.

"Bisa diem gak sih lo?," ujar Elvano, pasalnya saat ini Zea hanya mondar-mandir tak jelas membuat Elvano yang melihatnya jengah.

Zea menoleh ke Elvano. "Gak bisa soalnya gue ini manusia hidup."

"Manusia purba lo mah." Zea seketika mendekat ke arah Elvano. Menatapnya dengan garang.

"APA LO BILANG?"

"Manusia purba."

"Apa-apa gue gak dengar?!" Zea mencondongkan wajahnya mendekat ke Elvano, membuat lelaki itu melotot.

"Ngapain muka lo maju-maju gitu?" Tanya Elvano ngeri. Pasalnya jarak antara wajah mereka berdua bisa dikatakan sangat dekat.

"Muka lo kenapa merah?" Zea semakin gencar menggoda Elvano.

Elvano menaikan sebelah alisnya, mencoba untuk terlihat tenang. Padahal aslinya jedag-jedug-jer. Berdeham sebentar.

"Jangan gini Ze, nanti lo nyesel."

"Gak ada kata nyesel di kamus hidup gue."

"Yakin?"

"Yes!"

"Really?" Zea mengangguk. Membuat Elvano semakin tertantang. Tanpa banyak tanya Elvano pun malah mencondongkan wajahnya ke arah Zea, sontak Zea kaget dan refleks mundur.

Namun baru juga satu langkah, Elvano sudah menarik tangannya, membuat Zea kembali mendekat ke arah Elvano.

Elvano berbisik tepat disamping telinga Zea. "Gimana? Nyesel?"

Wajah Zea memerah. Aish! Elvano sungguh menyebalkan. Membuat Zea ingin memakan Ketos gila itu hidup-hidup.

Baru saja Zea akan mengeluarkan suaranya, seseorang tak sengaja menabrak punggung Elvano, membuat keseimbangan tubuh Elvano dan Zea runtuh.

Zea memejamkan matanya saat dirasa beberapa saat lagi dirinya akan mencium lantai.

Bruk...

Zea masih setia memejamkan matanya. Tapi tunggu! Kenapa kepalanya tidak merasa sakit? Zea sudah perhitungkan sebelum dirinya jatuh. Dugaannya mungkin kepalanya akan terbentur dan mencium lantai. Tapi ini tidak kenapa tidak sakit?

Ketos vs WaketosWhere stories live. Discover now