24| Rencana Zea

5.3K 474 37
                                    

Vote dan Comment

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Vote dan Comment.

Happy Reading❤...

_________________________________________

Sepulang sekolah Zea tak sengaja melihat Elvano yang sedang berbincang dengan degem kesayangannya itu, Vilda Alexa. Gadis itu dapat melihat bagaimana sikap dan sifat Elvano saat bersama Vilda. Elvano bersikap begitu manis. Seperti 10 ton gula pasir.

Matanya tak sengaja melihat ke arah pergelangan tangan Vilda. Disana ada gelang yang sama seperti yang Zea pakai hanya saja itu warnanya hitam, sedangkan Zea warnanya ungu. Warna kesukaannya.

Jadi couple bertiga gitu? Si Ano, si degem Vilda dan dirinya?

Maksudnya si Elvano apa sih?.

"Jadi dia ngasih gelang bukan ke gue doang?" Gumam Zea pelan.

Harus Zea akui jika dirinya memang sempat baper saat Elvano memberikannya gelang, apalagi geleng itu sama dengan gelang milik Elvano. Pikirnya hanya Elvano dan dirinya saja yang mempunyainya. Tapi nyatanya? Ah sudahlah.

"Kenapa gue harus baper sih?" Gerutunya. Matanya masih fokus menatap objek yang kini terlihat semakin mesra.

Rasanya Zea ingin menendang Elvano jauh-jauh dari bumi.

Kenapa rasanya sakit?

Zea menggelengkan kepalanya cepat, kemudian dia dengan segera pergi dari sana. Tak ingin lama-lama melihat Elvano bersama gadis lain.

Mungkin terdengar gila. Tapi harus Zea akui, jika dirinya memiliki sedikit perasaan kepada Elvano.

Entah perasaannya akan dibalas oleh Elvano atau tidak? Yang terpenting Zea sudah menyakinkan dirinya, jika dia akan segera melupakan perasaannya kepada Elvano. Menganggapnya seperti angin lalu.

Ya, Zea sudah yakin 100% jika dirinya harus segera melupakan perasaan yang sempat mampir di hatinya.

****

Zea melangkahkan kakinya menuju kamar, kakinya seketika terhenti saat perasaakan ponselnya bergetar. Tak lama dia langsung membukannya dan setelah melihat siapa yang menelponnya. Seketika jantungnya berdebar.

Di layarnya tertera nama Elvano. Baru saja niat ingin melupakan Elvano sekarang malah nelpon orangnya. Sialan banget emang.

Zea menerima panggilan tersebut dengan sedikit malas.

"Apa?" Tanyanya langsung.

"Dimana?"

"Rumah."

"Kok udah pulang?"

"Terus?"

"Kenapa gak nungguin gue?" Tanya Elvano.

Zea berdecih. Ngapain nunggu orang yang malah asik sama degemnya.

"Males." Jawab Zea singkat. Dan mulai kembali melangkahkan kakinya menuju kamar.

Ketos vs WaketosWhere stories live. Discover now