(SEBAGIAN PART DIPRIVAT JADI FOLLOW SEBELUM BACA)
Pada dasarnya seorang Ketua OSIS pasti memiliki hubungan yang baik dengan seluruh anggotanya, apalagi dengan Wakilnya.
Namun tidak dengan Elvano Pranaditya. Sang ketua OSIS SMA Cakrawala. Dia tidak p...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Haloooo! Selamat malam minggu.
Vote dan Comment jangan lupa👉👈
Happy reading ...
_________________________________________
Petikan gitar yang Elvano mainkan mengalun indah membuka penampilan mereka. Mereka berdua tampil seraya duduk di atas kursi, saling berhadapan dan saling melemparkan senyum.
"Ready?" Tanya Elvano sedikit berbisik, pandangannya tak pernah lepas dari wajah panik Zea. Pipi Zea memerah dan gadis itu sedikit menggigit bibirnya, membuat Elvano gemas. Jika saat ini bukan diatas panggung mungkin Elvano sudah berpikir akan menerkam Zea saat ini juga. Astaga Elvano tobat woy!
Zea berdeham pelan kemudian mengangguk. "Iya."
Elvano menggangguk mengerti, kemudian menyalakan mic di hadapannya.
"Tes."
"Ekhem." Elvano berdeham seraya menyunggingkan senyum termanisnya, dan ya atas itu semua Elvano mendapat sorakan dan teriak histeris dari fans-fans alaynya.
SO GANTENG. DASAR BUAYA DARAT.
"Elvano suami gue."
"Elvano loveyouuuuu."
"Ano mau gak jadi suami gue?"
"Ano dapet salam dari mamah, katanya kapan halalilin aku?"
"Ampun bang jago."
"Bapaknya anak-anak."
Najis. Alay. Lebay.
Zea melirik sinis Elvano yang malah asik melambai-lambaikan tangannya. Karena kesal, Zea pun menendang kaki Elvano dengan keras. Membuat sang empunya terpekik tertahan dan melotot ke arah Zea.
"Banyak gaya lo. Jijik banget." Ujar Zea.
"Sirik lo? Gak punya banyak fans?"
"Halah fans alay gitu aja bangga."
"Zeabra sirik... gak punya fans... gak terkenal..." Elvano mengejek Zea seraya menjulur-julurkan lidahnya. Karena kesal Zea pun dengan cepat menoyor kepala Elvano.
"Anjim." Umpat Elvano.
Perlu kalian ingat. Jika mic yang ada didepan Elvano itu menyala. So! Otomatis keributan mereka bisa didengar oleh semua orang yang ada dilapang ini.
"Gue pengen ngakak anjir," bisik Azhar kepada Manda yang ada disampingnya.
"Kenapa malah jadi ribut gini? Ini mah bener-bener penampilan kucing sama tikus versi manusia." Manda menggelengkan kepala frustasi.
Sedangkan murid lainnya hanya menyaksikan dan sedikit mengumpati Zea, karena telah berani menoyor kepala suami mereka.
Belum juga lulus udah mikirin suami, dasar maemunah.
