10. Samudera

1.3K 53 0
                                    

Caveron beserta Xiella dan Alexa kini sedang berada di warung Mbok Ipeh. Sehabis tawuran tadi mereka memutuskan untuk singgah di warung Mbok Ipeh sebentar untuk mengobati luka mereka.

Raut wajah puas penuh kemenangan menghiasi wajah para anggota Caveron.

"Bener kan kata gue? Mereka kalah lagi," ucap Galen.

"Definisi goblok ya mereka. Udah tau sering kalah, malah nantangin," balas Jo.

"Mampus tuh. Malu pasti si Diego." Edwin tertawa mengejek.

"Kasian, abis nge fly eh jatoh," cibir Mars yang disambut suara tertawa anggota Caveron.

Memilih untuk tidak menanggapi celotehan teman temannya, Arsen menatap Xiella yang berada di sebelahnya.

Melihat lebam di wajah gadis itu membuat Arsen kembali emosi. Ini salahnya yang tidak bisa mencegah gadis itu tadi.

"Kenapa tadi ikut tawuran?" Tanya Arsen menatap Xiella tajam. Bahkan kelewat tajam.

"Ya yaa karena pengen," jawab Xiella. Sebenarnya gadis itu gugup setengah mati saat mata tajam Arsen menatapnya penuh intimidasi.

"Lo tahu? Itu bahaya, Xiella." Jika Arsen sudah memanggil Xiella begitu, berarti lelaki itu marah. Terbukti dengan suaranya yang rendah.

"Maaf. Gue cuma pengen bantu lo," cicit Xiella sembari menundukkan kepalanya.

Lelaki itu menghela nafas kemudian mengambil kotak P3K. "La," panggilnya. Xiella mendongak.

"Sini gue obatin luka lo," ucap Arsen.

"Gak usah. Lagian gak seberapa," tolak Xiella.

Arsen menatap Xiella tajam. "Gue gak nerima penolakan." Setelahnya lelaki itu menarik pinggang Xiella mendekat padanya.

Xiella mencebikkan bibirnya. Pasrah saat Arsen mengobati lukanya.

"Gak usah cemberut. Gue cium lo," ancam Arsen. Sepertinya lelaki itu tidak marah lagi.

Xiella sontak menutup mulutnya. "Enak aja."

"Makanya nurut napa."

"Males."

Xiella meringis saat Arsen menekan lukanya. "Sakit bego!" Makinya.

"Bodo. Makanya nurut," ucap Arsen.

Xiella mendengus. Lihat saja ia akan balas dendam nanti.

Arsen telah selesai mengobati Xiella. Cowok itu meletakkan kotak P3K di meja.

"Sini, luka lo juga harus di obatin," ucap Xiella. Gadis itu mengambil kotak P3K.

"Gue gak nerima penolakan," tambahnya. Meniru ucapan Arsen tadi.

Menurut. Arsen mendekat pada Xiella. Membiarkan gadis itu mengobati lukanya.

Arsen menatap Xiella yang tampak fokus mengobatinya. Wajah gadis itu tampak serius. Membuat Arsen menahan senyum gelinya.

Arsen meringis saat Xiella dengan sengaja menekan lukanya.

"Makan tuh, liatin gue mulu," omel Xiella.

Oh jadi dia sadar diperhatikan Arsen.

"Lama sembuhnya kalo ngobatinnya cuma gini," ucap Arsen.

"Terus gimana biar cepet sembuh?" Tanya Xiella lugu.

"Lo cium juga sembuh," goda Arsen.

"Ye itu sih lo yang mau," ucap Xiella. Arsen terkekeh.

"WAH OMES LO BOS!" Teriak Edwin. Arsen menatapnya datar.

My Naughty ExWhere stories live. Discover now