12. Saturday.

1.2K 57 1
                                    

Sabtu pagi, Xiella baru saja tiba di rumah mewah Arsen. Gadis itu ingin mengunjungi Arsen atau lebih tepatnya merindukan cowok itu.

Sudah lama Xiella tidak berkunjung ke rumah Arsen semenjak putus dengan lelaki itu. Sekarang ia ingin berkunjung untuk bertemu Arsen sekaligus silaturahmi.

"Terima kasih," ucap Xiella saat seorang pelayan membukakan pintu.

"Assalamu'alaikum," ucap Xiella.

"Wa'alaikumsalam," jawab seorang wanita paruh baya dari arah dapur. Wanita itu --Claudia-- Mama Arsen.

"Mama," sapa Xiella sembari menyalimi tangan Claudia. Claudia memang menyuruh Xiella untuk memanggil Mama.

"Eh Lala," sapa Claudia balik.

"Ayo duduk duduk." Claudia mengajak Xiella ke ruang keluarga.

"Nia, buatkan minum." Suruh Claudia pada pelayan yang kebetulan lewat.

"Mama apa kabar?" Tanya Xiella.

"Baik, sayang. Kamu sendiri gimana?" Tanya Claudia.

"Baik, Ma," jawab Xiella. "Oh iya. Arsen dimana, Ma?"

"Oh Arsen di kamarnya. Kamu samperin aja sana," ucap Claudia.

Xiella mengangguk. "Lala ke kamar Arsen dulu ya, Ma."

"Iya."

***

Xiella membuka pintu kamar Arsen yang kebetulan tidak di kunci. Gadis itu langsung masuk ke dalam.

Pemandangan pertama yang ia lihat adalah Arsen yang tidur dengan posisi tengkurap dan kondisi kamar yang sangat berantakan. Bantal dan guling berserakan di lantai. Bungkus makanan ringan ada dimana mana.

Menggeleng pelan, Xiella menghampiri Arsen yang masih terlelap. Wajah cowok itu terlihat polos ketika tidur.

"Acen." Panggil Xiella dengan mengguncang bahu Arsen pelan. Arsen tak bergeming. Cowok itu masih tidak terganggu.

"Acen!" Kali ini Xiella mengguncang bahu Arsen kasar. Arsen hanya menggeliat kecil. Tidak terbangun juga.

Xiella menghela nafas lelah. Tak ada cara lain. Ia harus melakukannya.

"ACEN BANGUN!" Teriak Xiella tepat di samping telinga Arsen dengan tangan menjambak rambut cowok itu.

Gotcha! Arsen langsung terduduk setelah mendengar teriakan Xiella. Beruntung kamar Arsen kedap suara.

Cowok itu mengucek matanya. Mengumpulkan kesadarannya. Setelah kesadarannya terkumpul, ia menatap Xiella yang berada di depannya.

"Apa, La?" Tanya Arsen dengan suara serak. Khas orang bangun tidur

Xiella menatap Arsen dengan senyuman lebar. "Ayo main PS!

"Gue ngantuk, La," ujar Arsen.

"Ih gak mau tau! Ayo main PS!" Paksa Xiella.

"Yaudah ayo." Pasrah Arsen.

"Tapi cium dulu," lanjutnya.

Xiella memelototkan matanya. "Enggak ada cium cium! Cepet mandi sana!" Ucapnya galak.

Arsen mencekal tangan Xiella saat gadis itu hendak beranjak. Cowok itu menarik tangan Xiella hingga cewek itu terduduk di pangkuannya.

"IH ACEN!" Pekik Xiella keras.

Arsen tersenyum geli. "Apa?"

"Minggir gue mau turun!" Xiella hendak menyingkirkan tangan Arsen yang melingkari pinggangnya. Namun cowok itu malah mengeratkan tangannya.

My Naughty Exजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें