22. Marah

1K 29 0
                                    

Arsen kini tengah di perjalanan setelah membolos dan berkumpul bersama anggota Caveron di warung Mpok Ipeh.

Cowok itu hendak kembali ke sekolah untuk menjemput Xiella. Mereka tadi memang berangkat bersama. Arsen sudah menyuruh gadis itu untuk menunggunya.

Jalanan sedang ramai ramainya karena sekarang memasuki jam pulang sekolah. Arsen memilih jalan pintas untuk menuju SMA Archius agar tak terjebak macet.

Namun tiba tiba di tengah perjalanan seseorang menghadang langkahnya membuat Arsen mengerem mobilnya secara mendadak.

"Shit!" umpat Arsen. Cowok itu kemudian keluar dari mobil dan menghampiri seseorang tersebut.

Arsen menatap tajam sang pelaku yang tak lain adalah Leandra. "Ngapain lo?! Mau bunuh diri?!" sentaknya.

Leandra tersenyum manis yang nampak menjijikkan di mata Arsen. Gadis itu menghampiri Arsen. "Arsen, anterin aku ke toko buku ya?" pintanya.

"Ogah!"

Leandra menatap Arsen dengan muka sok imutnya. "Ih Arsen, anterin aku.." rengeknya semakin membuat Arsen jijik.

"Nggak sudi!" tolak Arsen.

"Oh jadi kamu nggak mau? Oke jangan salahin aku kalau terjadi apa apa sama Xiella."

Arsen mengepalkan tangannya. "Mau lo apa, sih?!"

"Mau aku? Kamu turutin permintaan aku."

Arsen mencoba menahan emosinya agar tak menghabisi gadis licik di depannya. Cowok itu menghela nafas. "Yaudah, ayo!"

Leandra tersenyum senang. Gadis itu pun berlari memasuki mobil Arsen.

Arsen mendengus. Cowok itu mengirim pesan pada Xiella jika ia tak bisa menjemput gadis itu dengan dalih ada urusan.

Setelahnya Arsen kembali memasuki mobilnya. Ia merasa bersalah telah membohongi Xiella. Tetapi Arsen terpaksa melakukannya.

***

Arsen dan Leandra kini telah berada di depan toko buku. Arsen keluar dari mobil diikuti dengan Leandra.

Di luar, Leandra langsung bergelayut manja pada lengan Arsen.

Arsen menyentak tangan Leandra. "Jangan sentuh gue!"

Leandra mengerucutkan bibirnya. "Kamu nggak inget peringatan aku?"

Arsen menatap Leandra tajam. Cowok itu kemudian mendengus pasrah. Membiarkan Leandra bergelayut padanya.

Sementara itu Leandra tersenyum senang. Mereka berdua pun memasuki toko buku.

Mata Leandra menyusuri toko buku. Gadis itu menggerutu dalam hati lantaran malas bertemu dengan deretan buku yang membuatnya pusing.

Leandra hanya modus saja pada Arsen ingin diantar ke toko buku. Sebenarnya ia hanya ingin dekat dengan Arsen.

Sampai mata Leandra tak sengaja bertubrukan dengan mata Xiella yang menatap mereka berdua, ralat lebih tepatnya Arsen dengan tatapan kecewa.

Leandra tersenyum remeh seolah menunjukkan jika ia juga bisa memiliki Arsen.

Tanpa sengaja juga Arsen melihat keberadaan Xiella. Cowok itu mematung dan merasa bersalah sekaligus. Dadanya sesak melihat air mata Xiella.

Kemudian dilihatnya Xiella yang berlari keluar dengan air mata yang menetes. Dilepasnya paksa tangan Leandra. Arsen berlari mengejar Xiella.

"Lala dengerin gue dulu!" teriak Arsen. Tak peduli orang di sekitarnya menatapnya heran.

"La!" teriaknya. Namun terlambat. Xiella sudah terlebih dahulu pergi dengan sopirnya.

My Naughty ExOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz