Chapter 06

3.7K 426 34
                                    

Dengan jentikan lengannya yang kuat, tubuh Hong Mao menghantam dinding dengan keras, diikuti oleh feromon alpha yang mengalir deras ke wajahnya.

"Kau punya masalah otak!?" Dia meraung pada He Tian, matanya memerah.

Di ruang kelas yang bobrok, gaung terdengar jelas.

He Tian mengulurkan tangannya untuk menekan bahunya, tetapi telapak tangannya sepertinya tersentuh oleh sesuatu. Dia mengangkat tangannya dan menemukan bahwa itu adalah lubang hitam yang sebelumnya dia bakar dengan puntung rokok. 😞

"Kasihan sekali kau cuma punya mantel ini?"

"Terserah kau!" Hong Mao ingin merobek bajingan sombong ini dengan matanya, dan dia bisa mempermalukannya hanya dengan beberapa kata.

He Tian mengendusnya, mengerutkan kening, "Berapa banyak inhibitor yang kau gunakan?"

Hong Mao masih berkata, "Terserah kau."

"Feromon yang sangat menggoda, lebih baik tidak menyembunyikannya." He Tian menjilat lehernya dengan ujung lidahnya. 😛

Sensasi sengatan listrik yang tiba-tiba menyebabkan Hong Mao meledak, "Persetan, jangan sentuh aku!!"

"Kau tidak tahan?" Suara rendah dan magnetis muncul di telinganya, disertai dengan panas yang ambigu, menyebabkan tubuh Hong Mao sedikit tidak berdaya.

Dalam keadaan linglung, sesuatu tampak menjelajahi daerah di bawahnya, dan dia bahkan mulai meremas organ seksual sensitifnya melalui celananya.

"Brengsek!" Menanggapi rangsangan seperti itu, Hong Mao benar-benar melepaskan diri dari belenggu, mengangkat tangannya dan meninju He Tian, yang membuatnya langsung pergi.

Darah segar menetes dari sudut mulutnya, tetapi He Tian tersenyum dan menyentuh lukanya. Matanya yang hitam dan cerah dipenuhi dengan sentimen yang tidak terduga.

Lambat laun, Hong Mao merasa berbahaya.

Hong Mao melihat ke pintu yang tidak terkunci di belakang He Tian dan mulai berpikir tentang bagaimana melarikan diri, tapi di detik berikutnya, He Tian melompat ke depan seperti macan tutul, memeluknya tanpa mengatakan apa-apa, dan menundukkan kepalanya dengan satu tangan. Membuka mulutnya dan menggigit kelenjar dengan keras.

Hong Mao menjerit, pupilnya menyusut tajam karena kesakitan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hong Mao menjerit, pupilnya menyusut tajam karena kesakitan.

Postur tubuh yang tidak bisa dia lepaskan, ditambah dengan rasa sakit yang hebat dari kelenjar yang rapuh, menyebabkan air mata mengalir di sudut matanya.

He Tian, ​​kau bajingan!!

Aiyah~ sudah ditandai 😝

[19 Days Fanfiction] Quxiang Juji (取向狙击) (ABO) Terjemahan IndonesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang