Chapter 44

2.2K 276 8
                                    

Hong Mao secara tidak sadar mundur dua langkah.

Para alpha yang lapar itu langsung bersorak seperti binatang yang haus darah. Matanya yang berdarah terkunci dengan sentuhan warna merah, sangat erotis, “Bau ini, ternyata dia o... Baunya sangat enak sehingga orang ingin berhubungan seks dengannya!”

Tanpa pikir panjang, Jian Yi yang berada di belakangnya langsung berteriak, “Dia milik He Tian!”

“Diam!” Hong Mao tiba-tiba menyesal menolongnya dengan tongkat barusan.

“He Tian?” Beberapa alpha dari sekolah memprovokasi, “Sepuluh ucapan selamat tidak berguna!!”

Bang.

Tepat setelah kata-katanya selesai, gerbang besi lapangan basket berdering tanpa peringatan.

He Tian muncul di hadapan semua orang dengan seragam sekolahnya yang belum sempat dia ganti.

She Li memegangi lengannya, mata yang tajam muncul di antara rambut panjang putih keritingnya.

Hong Mao menatapnya dengan linglung, tiba-tiba sedikit tertegun.

Feromon alpha yang berantakan di sekitar tubuhnya langsung diusir oleh aroma tembakau. Ketika He Tian berjalan, hampir semua alpha secara refleks mundur. Tampaknya itu berasal dari ketakutan alami yang kuat di dalam darah.

He Tian yang mendekat tercermin di mata Hong Mao. Dia melihatnya berjalan ke arahnya, mengerutkan kening dan menyeka darah di wajahnya dengan ujung jarinya, dan kemudian seolah-olah dia ingin mengatakan sesuatu kepadanya, tetapi kata-kata itu hilang sebelum keluar dari bibirnya.

Hong Mao mengerutkan kening.

Apa yang akan kau lakukan
dengan tatapan khawatir itu?

Bukankah kau He Tian yang
mengalahkanku (menghajarku) paling buruk sebelumnya??

...

“Jian Yi.” He Tian tiba-tiba memanggil namanya.

“Apa?” Jian Yi menatapnya, dia hampir tidak terluka dibandingkan dengan Hong Mao yang dipenuhi memar.

“Bawa dia ke mobil.”

Hong Mao menyatakan ketidakpuasannya dengan pernyataan He Tian. “Ini urusanku, apa kalian berdua sakit!?”

He Tian melepas jaketnya dan melemparkannya ke Hong Mao, lalu berkata, “Feromonmu terlalu kuat, itu akan mempengaruhiku.”

Melihat sudut profilnya, kata umpatan yang akan diucapkan Hong Mao tiba-tiba tersangkut di tenggorokannya.

Setetes air menghantam daun secara tiba-tiba.

Segera suara derai terdengar di telinganya.

Akhirnya hujan turun.

[19 Days Fanfiction] Quxiang Juji (取向狙击) (ABO) Terjemahan IndonesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang