15. Bermula dari....

804 101 29
                                    

Kelas ganti mata kuliah Hukum Kepegawaian baru saja berakhir di pukul 12 siang. Di hari Sabtu libur biasanya akan aku gunakan untuk santai. Karena jadwalnya kosong bisa terisi oleh jadwal kelas ganti hari Selasa lalu, sebab sang dosen baru pulang dari luar kota hari Kamis dan meminta jam kelasnya cepat diganti.

Aku ingin cepat keluar dari kelas lekas ingin menemui Rifando yang berada di kampus habis ada rapat. Cowok itu mengajak aku pulang bersama ke rumahnya. Aku akan menemui Tante Emma yang katanya sudah lama tak didatangi olehku.

Katanya Rifando sedang menunggu di kantin Fikom, aku meninggalkan Sasa yang lagi sibuk menelpon dengan seseorang, kami hanya melambaikan tangan sesaat.

Suasana kampus di hari Sabtu masih cukup ramai, ada banyak manusia yang mengisi berbagai spot enak di sekitar kampus untuk menjalankan berbagai kegiatan. Mulai dari UKM Pramuka, Pencinta Alam, Photography, dan lainnya.

Aku sudah sampai di kantin Fikom, mataku menelisik mencari Rifando di jam orang-orang makan siang. Di hari Sabtu tentu tak seramai hari biasanya. Aku sering makan di kantin Fikom tergantung Rifando maunya di mana. Tidak biasanya cowok itu minta bertemu di kantin Fikom, dia tahu aku malas nyamperin dirinya, dia pasti akan mempermudah diriku.

Aku mengira dia masih kumpul sama anak Hima Ilkom karena minta bertemu di kantin itu. Hal yang aku dapatkan, cowok itu sedang duduk bersama sosok perempuan cantik, yaitu Nindya.

Ngapain mereka?

Abangku pernah bilang bahwa Rifando juga lagi gencar mencari perhatian ke Nindya. Aku mengira Abangku hanya salah sangka berpikir negatif. Ternyata Rifando sungguhan lagi deketin Nindya.

Sabtu Minggu lalu, aku mendapat penjelasan mengenai Rifando sama Nindya yang ternyata sudah cukup dekat lebih dari yang aku kira. Rifando dan Nindya mulai akrab apalagi semenjak mereka kolaborasi di Kafe Tiramissyou malam itu.

Aku tahu Rifando mengidolakan Nindya yang sering menyanyikan cover lagu, dan memiliki konten menarik lainnya di Youtube juga ala cewek masa kini. Siapa yang tidak senang berada di satu gedung sama perempuan yang dikagumi, apalagi Nindya memang sangat cantik.

Ada hal yang mengganjal dalam pikiranku, padahal itu bukan urusanku. Aku tahu Rifando yang mengidolakan Nindya duluan, tetapi Abangku Kelvin yang centil banget itu suka banget cari perhatian ke Nindya bahkan sejak pacaran sama Natasya.

Kalau aku jadi Natasya pasti sudah ngambek, soalnya Nindya kan masih belum berada di taraf artis. Aku masih bisa memaklumi betapa cintanya seorang penggemar ke artisnya, soalnya aku dulu pernah jadi fans artis. Seperti fans pada umumnya yang cari perhatian ke idola mereka dengan mengirim pesan ke sosmed Nindya, dan kirim komentar di video. Siapa sangka Abangku dinotice sama Nindya sejak awal tahun ini, karena cowok itu menawarkan kerja sama untuk lagu ciptaannya. Abangku pernah cerita bahwa Nindya itu tidak kuliah selama setahun sejak lulusnya, dan baru di tahun ini dia masuk ke Kampus yang sama seperti kami. Dengan masuknya Nindya ke kampus kami, semakin dekat jarak antara Kelvin dan Nindya.

Sedangkan Rifando tidak menunjukkan seperti Kelvin yang centil. Sekarang aku benar-benar terkejut bahwa Rifando naksir sama Nindya lebih dari sekadar ngefans.

“Andah!” Suara itu membuat langkahku semakin cepat untuk sampai ke pada meja Rifando dan Nindya. Cowok itu juga melambaikan tangan agar aku bisa melihat keberadaannya.

“Hai, Andah!” sapa Nindya. “Ada kelas di Sabtu?”

“Enggak kok, cuma kelas ganti. Biasa mau UTS, sayang kalo nggak diganti kata dosennya. Ada materi penting juga. Kamu ngapain di sini?” tanyaku membuat Rifando menatap tajam.

Apa kata-kataku terdengar sinis banget?

“Rifando pengen ketemu, dia bilang ada rapat di kampus, jadi kita ketemu di sini,” tutur Nindya dengan suara halusnya. Perempuan itu sangat lembut, cantik, dan bersuara merdu. Pasti banyak cowok yang menaruh hati padanya.

PekaWhere stories live. Discover now