Prolog

887 118 40
                                    

                                                                             
🌸 Sebelum kalian membaca aku sangat mengucapkan terima kasih karena sudah sempat mampir di cerita ini.🌸

                          Semoga Betah🌻

-Natasya Anjelika Revano gadis cantik berambut panjang, bibir yang mungil, kulit yang bersih mengkilap, cerewet namun tidak kepada semua orang.

-Alka Devano Kintara Lelaki tampan hidung mancung, mata yang lumayan sipit dan kulit putih bersih, orang bilang hatinya sangat keras bagai es batu dan belum ada yang bisa melelehkannya.

Dan cast yang lainnya akan kalian temukan di part selanjutnya, ikuti terus alurnya yah....

                                        🌸

****

Pagi yang cerah menampakkan sinar matahari yang terang, kicauan burung-burung yang melantun seperti musik dan udara yang begitu sejuk bagai embun pagi. Terlihat di sebuah kamar biru muda gadis cantik yang masih terlelap begitu nyenyak entah apa yang di Mimpikannya sampai Tak bangun-bangun.

"Acha... Bangun sayang udah pagi,anak gadis kok bangunnya siang," seorang paru baya yang memasuki kamar Acha yang tak lain adalah bundanya.

"Eunghh..emm iya bunda Acha bangun kok" sambil mengucek-ucek matanya.

"Ayo bangun mandi terus sarapan Ayah nungguin loh dari tdi,lagi pula ini hari pertama kamu masuk sekolah baru kamu kan,"ucapnya sambil mengulum senyum ke arah Acha.

"OMG! Acha lupa"sambil menepuk jidatnya.

"Udah buruann bunda tungguin di bawah"ucapnya lalu meninggalkan putri nya d kamar.

Tidak memakan waktu lama,ia pun selesai siap-siap dengan seragamnya,Yahh seragam barunya kerena ia sekarang akan bersekolah di SMA Negeri Bayangkari, ia pun menuruni tangga untuk menyusul Ayah dan bundanya di meja makan. Ayahnya yang bernama Revano Wijayanto, bundanya yang bernama Fania lestari,Dann abangnya yang bernama kevan Adit Revano,sayang abangnya tinggal di London untuk melanjutkan kuliahnya, jadi yah ... Mereka hanya bertiga

"Pagi yah,Bun"ucapnya yang menampilkan senyum manisnya.

"Pagi putri kecil Ayah"ucap Vano yang tak lain adalah ayahnya.

Ia hanya tersenyum atas apa yang ayahnya katakan,ia memang di juluki oleh ayahnya sebagai putri kecil,
Selang berapa menit ia pun selesai sarapan,ia berpamitan untuk berangkat.

"Acha berangkat yah"ucapnya sambil memasuki mobil sport berwarna putihnya.

"Hati-hati"ucap Vano dan Fani bersamaan.

"ingat,jangan bandel"ucap Fani.

"Siap bun"sambil mengacungkan jempolnya.


Gimana gays?bagus gak?kaaf yah kalo banyak typonya,ini kali pertama aku nulis,masih ambruadul🥺🙏

-Salam Dari author "Nunu"🤗

Happy reading 💙

07-09-2020

HEART TAMER [ON GOING]Where stories live. Discover now